digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Para pemuda Indonesia semakin rentan terhadap perilaku keuangan yang buruk akibat ketidakpastian ekonomi, pengaruh media sosial, dan tekanan budaya. Berbagai tekanan ini seringkali mendorong terbentuknya kebiasaan keuangan yang tidak sehat, menurunnya rasa percaya diri, serta rendahnya kecerdasan emosional. Kemudahan dalam mengakses pinjaman online, ditambah dengan rendahnya literasi keuangan, stigma terhadap kesehatan mental, dan gaya hidup konsumtif, semakin menghambat kemampuan mereka dalam mengambil keputusan keuangan yang bijak, membangun kepercayaan diri, dan mengelola emosi secara efektif. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor psikologis yang memengaruhi perilaku keuangan di kalangan anak muda Indonesia, yang saat ini sedang berada dalam fase transisi menuju kemandirian dan awal karier. Menghadapi tantangan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana tiga faktor psikologis (toleransi risiko, kecerdasan emosional, dan harga diri) memengaruhi pengambilan keputusan dan perilaku keuangan di kalangan anak muda Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif statistik, data dikumpulkan dari 306 responden berusia 18 hingga 30 tahun yang berdomisili di Jabodetabek melalui survei online yang mewakili populasi ini. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk mengetahui hubungan antar variabel. Studi ini menunjukkan bahwa self-esteem, kecerdasan emosional, dan toleransi risiko masing-masing berpengaruh langsung dan positif terhadap perilaku keuangan di kalangan generasi muda Indonesia. Self-esteem dan kecerdasan emosional meningkatkan kepercayaan diri serta kemampuan mengendalikan emosi dalam mengelola keuangan, sementara toleransi risiko mendorong tindakan keuangan yang lebih proaktif. Namun, toleransi risiko tidak berperan sebagai mediator dalam hubungan antara variabel lainnya dan perilaku keuangan, yang berarti bahwa masing-masing faktor memberikan kontribusi secara mandiri dalam membentuk keputusan keuangan yang bertanggung jawab.