digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Muhammad Faishol Arriq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Faishol Arriq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Faishol Arriq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Faishol Arriq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Faishol Arriq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Faishol Arriq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Tugas akhir ini menampilkan studi kasus mengenai penggalian terowongan melalui zona fracture sepanjang 42 m dengan kedalaman hanya 11 – 32 m. Terowongan yang akan menjadi jalan dua lajur searah ini memiliki bentuk tapal kuda (Horseshoe) dengan dimensi lebar 12.8 m dan tinggi 10.5 m. Terowongan berlokasi di Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. Penggalian terowongan dilakukan menggunakan metode top heading & bench dengan tinggi top heading 6.4 m dan bench 4.1 m. Penelitian berfokus pada sistem penyanggaan awal terowongan selama masa konstruksi yang terdiri dari shotcrete C16 10 cm, shotcrete C20 20 cm, micropile (Ø114mm), longsteel pipe roof (Ø114mm), rockbolt (Ø25mm), H – Beam W150 x 29.8, dan wiremesh M7. Pemodelan numerik 3D dilakukan untuk memberikan rekomendasi panjang lag penggalian terowongan yang menghasilkan kondisi paling stabil. Variasi panjang lag penggalian yaitu 12 m, 24 m, dan 42 m. Interpretasi sigma 1 dapat membentuk arch effect di sekeliling terowongan, displacement terowongan memiliki nilai kurang dari 10 cm (JSCE, 2018), support capacity diagram dapat memastikan bahwa gaya internal terinduksi yang bekerja pada penyangga masih berada dalam kapasitas initial lining, dan nilai regangan masih berada di bawah garis regangan kritis (Hoek & Marinos, 2000).