digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wahab
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani Ringkasan

BAB 1 Wahab
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani Ringkasan

BAB 2 Wahab
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani Ringkasan

BAB 3 Wahab
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani Ringkasan

BAB 4 Wahab
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani Ringkasan

BAB 5 Wahab
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani Ringkasan

PUSTAKA Wahab
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani Ringkasan

Salahsatu paduan aluminium yang banyak digunakan pada pesawat terbang adalah paduan Al 2024 T3. Paduan aluminium ini mempunyai unsur pemadu utama tembaga dengan kandungan sekitar 3-6% yang berfungsi memperbaiki sifat mekanik paduan. Paduan ini mempunyai kekurangan pada ketahanan korosi, khususnya ketahanan terhadap korosi setempat terutama korosi sumuran (pitting corrosion). Untuk meningkatkan ketahanan korosi paduan ini, umumnya dilakukan proses anodisasi. Proses anodisasi paduan aluminium dalam larutan asam tartaratsulfat merupakan salahsatu perkembangan proses anodisasi untuk mendapatkan proses yang lebih ramah lingkungan dan menghasilkan lapisan anodize dengan kualitas dan ketahanan korosi yang baik. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh variabel proses anodisasi paduan Al 2024 T3 yang diperoleh dari PT. Dirgantara Indonesia dalam larutan asam tartarat-sulfat terhadap ketebalan, berat dan ketahanan korosi lapisan anodize. Serangkaian percobaan anodisasi dilakukan dengan variasi tegangan (10 V, 15 V, 20 V), suhu (20, 30, 40oC), dan waktu anodisasi (20, 40, 60 menit). Sebelum dilakukan proses anodisasi, terlebih dahulu dilakukan preparasi permukaan (surface preparation) benda kerja yang terdiri dari penghalusan permukaan dengan kertas abrasif dari grid 1000 sampai 2000 diikuti pembilasan dalam ultrasonic cleaner menggunakan alkohol 95% selama 3 menit dan alkaline cleaning menggunakan larutan TURCO 4215 NCLT serta proses deoxidizing menggunakan larutan ARDROX 295 GD. Setelah benda kerja selesai dianodisasi, dilakukan sealing dengan cara mencelupkan benda kerja yang telah dianodisasi dalam larutan alodin pada suhu kamar selama 1 menit. Ketebalan lapisan anodize diukur pada tiga titik yang berbeda lalu dihitung ketebalan rata-rata-nya. Pengujian ketahanan korosi lapisan anodize dilakukan dengan uji sembur garam selama 336 jam dan pengukuran kurva polarisasi menggunakan potensiostat. Pengujian sembur garam bertujuan untuk mengevaluasi ketahanan lapisan anodize terhadap korosi sumuran (pitting corrosion) dan menentukan kerapatan pit (jumlah pit per satuan luas), sementara pengukuran kurva polarisasi dengan potensiostat dilakukan untuk memperoleh data-data parameter korosi yang meliputi potensial korosi (Ekor), rapat arus korosi (ikor), dan potensial pitting (Epit). Morphologi lapisan anodize dan kandungan unsur-unsur dalam lapisan dianalisis dengan Scanning Electron Microscope (SEM) dan Energy Dispersive X-Ray (EDX). Untuk mengevaluasi signifikansi pengaruh variabel tegangan (A), suhu (B) dan waktu (C) serta interaksi antar variabel terhadap berat dan ketebalan lapisan anodize dilakukan analysis of variance (ANOVA) 3 faktor. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tegangan, suhu dan waktu proses anodisasi berpengaruh terhadap ketebalan, berat dan ketahanan korosi lapisan anodize dari proses anodisasi paduan Al 2024 T3 dalam larutan asam tartarat-sulfat. Berdasarkan hasil perhitungan ANOVA 3 faktor, urutan variabel yang paling berpengaruh terhadap ketebalan dan berat lapisan anodize yaitu suhu (B), tegangan (A), waktu (C), interaksi tegangan-suhu (AB), interaksi suhu-waktu (BC), interaksi tegangan-suhu-waktu (ABC) dan interaksi tegangan-waktu (AC). Faktor yang paling berpengaruh terhadap kerapatan pitting adalah suhu (A), diikuti interaksi suhu-tegangan (AB), tegangan (B), interaksi suhu-waktu (BC), waktu (C), interaksi tegangan-suhu-waktu (ABC) dan interaksi tegangan-waktu (AC). Kerapatan pit, rapat arus korosi (ikor), potensial korosi (Ekor) dan potensial pitting (Epit) bergantung pada ketebalan lapisan anodize. Lapisan anodize dengan ketebalan di atas 3 ?m tidak terbentuk pitting setelah dilakukan uji sembur garam selama 336 jam. Persamaan regresi hubungan kerapatan pit (y) dan ketebalan lapisan anodize (x) adalah y = 0.0023x2 - 0.0381x + 0.1341. Proses anodisasi dalam larutan asam tartarat-sulfat (TSAA) pada paduan Al 2024 T3 menghasilkan lapisan anodize yang memenuhi standard spesifikasi MIL-A-8625 F yaitu jumlah pit kurang dari 15 pit per 9 dm2 atau 5 pit per 2 dm2 setelah dilakukan uji sembur garam selama 336 jam. Oleh karena itu, metode ini dapat dijadikan sebagai alternatif dari proses chromic acid anodizing (CAA) karena lebih ramah lingkungan, menggunakan suhu yang lebih rendah dan menghasilkan lapisan yang tahan terhadap korosi sumuran.