







Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu wilayah yang masih mengalami
kekurangan pasokan listrik. Pembangkit tenaga listrik di Kalimantan Timur
hingga tahun 2012 sebagian besar sumber energi primernya berasal dari minyak
bumi yang semakin hari cadangannya semakin berkurang. Sementara dari total
kapasitas pembangkit tenaga listrik di Kalimantan Timur hingga tahun 2012 baru
21,16% yang menggunakan batubara sebagai energi primernya, padahal batubara
merupakan salah satu cadangan energi fosil dan tersebar di wilayah Kalimantan
Timur dengan total cadangan sebesar 12.018 juta ton. Sementara itu diperkirakan
pada masa mendatang, kebutuhan energi listrik akan meningkat sebagai dampak
pertumbuhan ekonomi serta penduduk. Oleh karena itu diperlukan kesiapan energi
alternatif seperti batubara sebagai pengganti minyak bumi dan gas bumi untuk
dapat memenuhi kebutuhan listrik tersebut.
Pada penelitian ini model kebutuhan energi listrik dibangun dengan menggunakan
model ekonometrika. Kebutuhan energi listrik sangat dipengaruhi oleh
pertumbuhan ekonomi, jumlah pelangan, dan harga listrik. Sedangkan model
pasokan listrik untuk pemenuhan kebutuhan listrik digunakan metode
pemrograman linear. Hasil dari simulasi model yang diperoleh menunjukkan
bahwa pada tahun 2022, kebutuhan listrik di Kalimantan Timur sebesar 4.995,37
GWh. Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut, maka berdasarkan hasil
simulasi linear programming menunjukkan bahwa batubara memegang peranan
penting dalam pasokan listrik di Kalimantan Timur sebesar 56%, minyak bumi
sebesar 29%, gas bumi sebesar 13%, dan tenaga air sebesar 2%.