Indonesia, dengan lahan pertaniannya yang luas menghadapi pergeseran demografis dalam tenaga kerja sektor pertanian, karena semakin sedikit anak muda yang terlibat di sektor ini. Agrowisata telah diidentifikasi sebagai strategi untuk menarik minat dan memperbaiki citra pertanian, dengan memanfaatkan sumber daya alam, kegiatan pertanian, dan pengetahuan komunitas. Agrowisata memberikan wawasan lingkungan, meningkatkan pendapatan lokal, dan mendorong praktik pertanian berkelanjutan. Kota Bandung, yang dikenal dengan potensi pariwisatanya yang kaya, mengalami peningkatan kunjungan wisatawan sebesar 17,4% dari tahun 2017 hingga 2019. Sebagai respons, Dinas Pangan dan Pertanian Bandung mendirikan Pertanian Terpadu Sekemala (Sein Farm) pada tahun 2020, yang mengadopsi sistem pertanian terpadu yang mengikuti prinsip keberlanjutan dan ekonomi sirkular.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status sirkularitas dan keberlanjutan sistem pertanian terpadu Sein Farm dan mengusulkan strategi pengembangan. Studi ini menilai kapasitas, efisiensi siklus material, dan keberlanjutan pertanian dalam dimensi ekonomi, ekologi, sosial, teknologi, dan kelembagaan. Temuan menunjukkan bahwa kapasitas fisik Sein Farm dapat mendukung 4,04 pengunjung per hari, atau setara dengan 1.473 pengunjung per tahun. Kapasitas ini kurang dibandingkan dengan 3.886 pengunjung yang tercatat dari Agustus 2023 hingga Juni 2024, yang menunjukkan perlunya peningkatan fasilitas dan layanan.
Proses pertanian terpadu di Sein Farm meliputi produksi pakan ayam, budidaya maggot untuk pakan ikan, produksi silase untuk domba, pengomposan pupuk kandang, dan Sistem Akuakultur Resirkulasi (RAS). RAS menunjukkan Indeks Sirkularitas Material (MCI) tertinggi sebesar 0,86, menunjukkan sistem sirkular yang kuat, sementara proses silase memiliki yang terendah pada 0,62. Sehingga dapat disimpulkan semua rancangan proses memiliki nilai sirkularitas di bawah 1 sehingga dapat dikatakan sirkuler untuk diaplikasikan.
Penilaian keberlanjutan pertanian menunjukkan bahwa dimensi ekonomi, ekologi, dan organisasi kurang berkelanjutan, dengan indeks masing-masing sebesar 36,712, 47,507, dan 45,556. Dimensi teknologi cukup berkelanjutan dengan skor 58,618, dan dimensi sosial dinilai berkelanjutan dengan skor 78,810. Studi ini merekomendasikan peningkatan portofolio Sein Farm dengan fokus pada sistem pertanian berkelanjutan, pengembangan teknologi agrowisata melalui kemitraan dengan perusahaan dan universitas, peningkatan aktivitas promosi, pembangunan fasilitas tambahan, dan restrukturisasi manajemen. Strategi penambahan portofolio memiliki nilai total attractiveness score (TAS) paling besar yaitu 13,16 yang dianggap sebagai strategi prioritas utama karena memerlukan waktu dan sumber daya yang relatif kecil namun memberikan dampak yang besar.