
Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT X merupakan badan usaha milik negara yang menguasai 97% pangsa pasar Liquefied
Petroleum Gas (LPG) di Indonesia dan bertanggung jawab atas distribusi energi nasional.
Saat ini, seluruh kebutuhan LPG di Provinsi Jambi dipasok dari Terminal LPG (TLPG)
Y di Palembang dengan jarak distribusi rata-rata sejauh 378.2 kilometer. Jarak tempuh
ini melebihi rata-rata distribusi seluruh konsumen TLPG Y, yaitu 273 kilometer, sehingga
menyebabkan tingginya biaya transportasi, meningkatnya risiko keselamatan pengemudi
akibat durasi perjalanan yang panjang, serta menurunnya efisiensi rantai pasok. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi, kapasitas, dan jaringan
distribusi terminal LPG yang optimal guna meminimalkan biaya rantai pasok serta
meningkatkan efisiensi distribusi LPG di Provinsi Jambi.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, dibangun model optimisasi jaringan rantai pasok
dengan menggunakan metode mixed integer linear programming (MILP). Model ini
memiliki objektif untuk meminimasi biaya rantai pasok yang mencakup biaya suplai,
distribusi, pengadaan fasilitas dan lahan, serta biaya handling dan storage. Model yang
dikembangkan akan mempertimbangkan berbagai batasan seperti coverage days yang
diatur oleh Kementerian ESDM, kedalaman perairan, serta berth occupancy ratio yang
telah ditentukan. Keluaran dari model mencakup lokasi TLPG baru, kapasitas tangki,
throughput suplai dan distribusi, dan jumlah jetty.
Berdasarkan solusi optimal yang dihasilkan, pembangunan TLPG baru di Tanjung Jabung
Timur dengan kapasitas tangki sebesar 1,700 MT mampu menurunkan total biaya rantai
pasok tahunan dari IDR 66,923,282,590 menjadi IDR 37,127,383,452, menghasilkan
penghematan sebesar 44.52%. Optimasi ini juga menurunkan total biaya rantai pasok
yang diproyeksikan selama sepuluh tahun menjadi IDR 400,341,097,300, dengan
penghematan sebesar 50.07% dibandingkan skenario eksisting. Efisiensi rantai pasok
dapat diperoleh karena adanya pengurangan jarak tempuh distribusi dan suplai yang
berdampak pada penurunan biaya suplai hingga 86.10% dan biaya distribusi sebesar
72.86%. Implementasi usulan konfigurasi rantai pasok dapat meningkatkan efisiensi
operasional serta meminimalkan biaya rantai pasok PT X di wilayah Jambi.