digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Sepeda motor merupakan moda transportasi utama di Indonesia yang mengalami peningkatan signifikan sebesar 64% dalam sepuluh tahun terakhir. Penggunaan sepeda motor tidak terlepas dari risiko kecelakaan lalu lintas dan insiden near-crash. Data menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia terus meningkat, mencapai 148.798 kasus pada tahun 2024, dengan sepeda motor sebagai penyumbang utama. Tren peningkatan ini mencerminkan kurang efektifnya strategi mitigasi kecelakaan sepeda motor yang ada saat ini. Untuk menurunkan angka kecelakaan, diperlukan strategi yang tepat sasaran serta mempertimbangkan aspek lokal yang spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Kuesioner Perilaku Pengendara Motor (KPPM) sebagai instrumen untuk mengidentifikasi perilaku pengendara sepeda motor di Indonesia yang berkontribusi terhadap kecelakaan dan insiden near-crash. KPPM dirancang dengan mengadaptasi instrumen yang telah teruji secara internasional yaitu Motorcycle Rider Behavior Questionnaire (MRBQ) dan disesuaikan dengan kondisi Indonesia serta meliputi variabel karakteristik pengendara dan kendaraan. Metodologi penelitian ini meliputi tahap perancangan kuesioner, uji coba, penyebaran kuesioner kepada 400 responden, serta uji reliabilitas dan validitas instrumen. Analisis data dilakukan menggunakan metode statistik deskriptif dan regresi logistik untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel perilaku berkendara dengan kejadian kecelakaan dan near-crash. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen KPPM yang dikembangkan memiliki tingkat reliabilitas yang sangat baik dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,919 dan validitas yang memadai dengan nilai Pearson sebesar 0,097. Temuan ini tidak hanya menghasilkan instrumen kuesioner yang andal dan valid, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang variabel perilaku pengendara yang memengaruhi keselamatan berkendara di Indonesia. Instrumen KPPM dan temuan datanya dapat menjadi landasan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam merumuskan strategi intervensi dan mitigasi kecelakaan yang lebih efektif dan berbasis bukti.