






PUSTAKA Hedyana Bunga Prastami
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan
Industri durian Indonesia menghadapi ketidakefisienan signifikan dalam rantai pasokan karena adanya perantara, yang menyebabkan kenaikan harga dan mengurangi keuntungan bagi petani. Sambeng Farm, sebuah perkebunan durian yang didirikan pada akhir 2023, bertujuan untuk mengoptimalkan strategi penjualannya dengan memilih lokasi kota yang paling tepat untuk toko musiman dan menerapkan strategi integrasi ke depan untuk menghilangkan perantara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, mengintegrasikan analisis kualitatif dan kuantitatif untuk menentukan lokasi penjualan durian yang optimal menggunakan metode Simple Multi-Attribute Rating Technique (SMART). Kriteria pemilihan utama meliputi biaya distribusi, biaya operasional, potensi pasar, daya beli konsumen, dan positioning merek. Analisis membandingkan tiga lokasi potensial—Pemalang, Semarang, dan Jakarta—di mana Jakarta muncul sebagai lokasi yang paling optimal karena daya beli yang tinggi, jangkauan pasar yang luas, dan visibilitas merek meskipun biaya operasional lebih tinggi.
Selanjutnya, analisis kelayakan keuangan mengevaluasi profitabilitas dari strategi integrasi ke depan dengan membandingkan penjualan langsung ke konsumen versus menjual melalui perantara. Temuan menunjukkan bahwa penjualan langsung menghasilkan margin keuntungan yang lebih tinggi, memperkuat keputusan strategis untuk menerapkan integrasi ke depan.
Studi ini menyimpulkan bahwa Jakarta adalah lokasi optimal untuk toko musiman Sambeng Farm, dan integrasi ke depan merupakan strategi yang layak untuk meningkatkan profitabilitas. Sebuah rencana implementasi selama empat tahun diusulkan untuk mendukung transisi, mencakup riset pasar, pengembangan infrastruktur, logistik distribusi, dan inisiatif pembangunan merek.