Penelitian ini mengkaji proses pengambilan keputusan strategis untuk memilih lokasi yang optimal untuk pabrik semen baru PT. Rakeba Galuh di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dan inisiatif infrastruktur pemerintah menawarkan peluang yang signifikan bagi industri semen. Namun, ketidakpastian lokasi pabrik telah menyebabkan penundaan dan ketidakpastian strategis, yang berpotensi berdampak pada efisiensi operasional dan pasar PT. Rakeba Galuh. Untuk mengatasi hal ini, penelitian ini menggunakan Simple Multi-Attribute Rating Technique (SMART) dalam kerangka kerja Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA) untuk mengevaluasi lokasi-lokasi yang potensial. Penelitian yang didasarkan pada tinjauan literatur yang komprehensif, mengidentifikasi kriteria utama yang mempengaruhi pemilihan lokasi, termasuk kelayakan ekonomi, kelayakan teknis, dampak lingkungan, dan pertimbangan sosial-ekonomi. Pendekatan metode campuran mengintegrasikan wawasan kualitatif dari wawancara dengan para pengambil keputusan PT. Rakeba Galuh dan data kuantitatif dari observasi dan sumber sekunder. Proses pengambilan keputusan melibatkan pendefinisian lokasi alternatif, penetapan atribut yang relevan, pemberian nilai kinerja, penentuan bobot atribut, perhitungan rata-rata tertimbang, pengambilan keputusan sementara, dan analisis sensitivitas. Tiga lokasi potensial di Kabupaten Ciamis - Kecamatan A (Lokasi-A), Kecamatan B (Lokasi-B), dan Kecamatan C (Lokasi-C) - dievaluasi berdasarkan kriteria seperti biaya pembebasan lahan, biaya transportasi dan logistik, kedekatan dengan jalan utama dan sumber bahan baku, infrastruktur yang ada, dampak lingkungan dan dukungan masyarakat. Analisis ini mengidentifikasi Lokasi-C sebagai lokasi yang paling sesuai, menawarkan kombinasi seimbang antara kelayakan teknis, kelayakan ekonomi, dan manfaat sosial ekonomi. Analisis sensitivitas mengkonfirmasi ketahanan keputusan ini berbagai skenario. Rekomendasi akhir menyoroti keselarasan Lokasi-C dengan tujuan strategis PT. Rakeba Galuh, memastikan efisiensi operasional, daya saing pasar, dan pembangunan berkelanjutan.