PT Hutama Karya Infrastruktur, sebagai anak perusahaan BUMN di sektor
konstruksi jalan tol, tengah memperluas peran strategisnya melalui keterlibatan
dalam proyek-proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta
ekspansi pasar di luar Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Dalam menghadapi
peningkatan kompleksitas proses bisnis dan tuntutan digitalisasi sesuai arah
kebijakan INDI 4.0, diperlukan alat bantu yang mampu mengoptimalkan
manajemen proses bisnis secara efisien, adaptif, dan terintegrasi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi kriteria utama yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan Alat Bantu Manajemen Proses Bisnis yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik organisasi, serta mengevaluasi alternatif yang ada
dengan analisis SMART. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan
campuran yang menggabungkan analisis kualitatif dan kuantitatif. Pada tahap
awal, identifikasi isu dilakukan melalui analisis kesenjangan (gap analysis),
pemetaan model bisnis (business model canvas), dan kajian literatur. Selanjutnya,
penentuan kriteria pemilihan BPM dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur
dengan pemangku kepentingan menggunakan pendekatan value-focused thinking.
Hasil wawancara dianalisis menggunakan metode content analysis dengan
bantuan perangkat lunak Atlas.ti. Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode
Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) melalui diskusi kelompok
terfokus. Empat alternatif BPM tools yang dianalisis dalam penelitian ini adalah
ARIS Express, EA Sparx, SAP Signavio, dan Bizagi. Enam kriteria utama yang
digunakan dalam penilaian mencakup: biaya, integrasi sistem, keamanan sistem,
kemudahan penggunaan (UI/UX), kesesuaian fitur, serta dukungan pascaimplementasi.
Berdasarkan hasil analisis SMART, EA Sparx memperoleh nilai
tertinggi secara keseluruhan, dengan kombinasi manfaat dan biaya yang paling
seimbang di antara keempat alternatif serta konsistensi hasil uji sensitivitas.
Perpustakaan Digital ITB