digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Hutama Karya Infrastruktur, sebagai anak perusahaan BUMN di sektor konstruksi jalan tol, tengah memperluas peran strategisnya melalui keterlibatan dalam proyek-proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta ekspansi pasar di luar Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Dalam menghadapi peningkatan kompleksitas proses bisnis dan tuntutan digitalisasi sesuai arah kebijakan INDI 4.0, diperlukan alat bantu yang mampu mengoptimalkan manajemen proses bisnis secara efisien, adaptif, dan terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kriteria utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Alat Bantu Manajemen Proses Bisnis yang paling sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik organisasi, serta mengevaluasi alternatif yang ada dengan analisis SMART. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan campuran yang menggabungkan analisis kualitatif dan kuantitatif. Pada tahap awal, identifikasi isu dilakukan melalui analisis kesenjangan (gap analysis), pemetaan model bisnis (business model canvas), dan kajian literatur. Selanjutnya, penentuan kriteria pemilihan BPM dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur dengan pemangku kepentingan menggunakan pendekatan value-focused thinking. Hasil wawancara dianalisis menggunakan metode content analysis dengan bantuan perangkat lunak Atlas.ti. Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) melalui diskusi kelompok terfokus. Empat alternatif BPM tools yang dianalisis dalam penelitian ini adalah ARIS Express, EA Sparx, SAP Signavio, dan Bizagi. Enam kriteria utama yang digunakan dalam penilaian mencakup: biaya, integrasi sistem, keamanan sistem, kemudahan penggunaan (UI/UX), kesesuaian fitur, serta dukungan pascaimplementasi. Berdasarkan hasil analisis SMART, EA Sparx memperoleh nilai tertinggi secara keseluruhan, dengan kombinasi manfaat dan biaya yang paling seimbang di antara keempat alternatif serta konsistensi hasil uji sensitivitas.