digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Yanuar Maruli Tuah Saragi
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Yanuar Maruli Tuah Saragi
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Yanuar Maruli Tuah Saragi
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Yanuar Maruli Tuah Saragi
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Yanuar Maruli Tuah Saragi
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Yanuar Maruli Tuah Saragi
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Yanuar Maruli Tuah Saragi
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PT Borneo Indobara merupakan salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia yang terus berupaya meningkatkan kapasitas produksinya setiap tahun. Pada tahun 2024, Perusahaan telah mendapatkan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan target produksi batubara sebesar 46.8 juta ton dan Pit KGB yang berlokasi di blok Kusan-Girimulya menjadi salah satu area kerja yang berkontribusi besar dalam mewujudkan pencapaian target produksi tersebut. Namun delay operasional terjadi yang mengakibatkan aktual pencapaian produksi hingga Juli 2024 tidak sesuai dengan target yang direncanakan. Selain itu kondisi lingkungan juga berpengaruh terhadap keterbatasan kapasitas disposal untuk menampung material overburden yang diproduksi. Metode Kepner-Tregoe dan Fishbone atau Ishikawa Diagram digunakan untuk mengetahui masalah keterbatasan kapasitas disposal yang disebabkan oleh dominasi material jelek, longsoran, dan terbatasnya area yang dapat digunakan sebagai alternatif lokasi disposal. Untuk menyediakan alternatif disposal, terdapat 3 pilihan yang tersedia yang diperoleh dari hasil diskusi bersama dengan para ahli yang terdiri dari maintain fleet, relocate fleet, dan improvement sequence. Dari ketiga alternatif tersebut kemudian digunakan metode SMART untuk menentukan alternatif terbaik yang dipilih dengan mempertimbangkan berbagai kriteria yang diperoleh dari hasil interview dan kuesioner dengan para pemangku kepentingan yang terdiri dari production volume, haulage distance, stripping ratio, time preparation, safety, dan environment.