digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini mengkaji dampak sosial-ekonomi dari implementasi Program Desa Mandiri di Desa Nagrog, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, yang telah berlangsung sejak 2010 hingga 2024. Program ini merupakan salah satu kebijakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui penguatan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat. Meskipun program ini telah berjalan lebih dari satu dekade, terdapat perbedaan pendapat mengenai efektivitasnya. Beberapa pihak mengapresiasi keberhasilan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti peningkatan pendapatan, akses pendidikan, dan kesehatan. Namun, pihak lain mengkritik masih adanya ketimpangan distribusi manfaat, rendahnya partisipasi masyarakat dalam beberapa aspek, serta tantangan dalam pengelolaan sumber daya lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis pembobotan (skoring) untuk mengukur dampak sosial, seperti perubahan nilai sosial, konflik, dan prasarana, serta dampak ekonomi, termasuk keragaman usaha, pendapatan, dan penciptaan lapangan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini memberikan dampak positif signifikan dalam peningkatan prasarana desa, pendapatan rumah tangga, dan lapangan pekerjaan. Namun, tantangan masih ditemukan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan keberlanjutan program. Mayoritas masyarakat menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap program ini, namun tantangan terkait SDM masih perlu diatasi. Penelitian ini memberikan masukan agar kedepannya optimalisasi program dapat lebih fokus kepada peningkatan kapasitas SDM, perluasan partisipasi masyarakat, serta penguatan adopsi teknologi.