digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan energi terbarukan telah menjadi fokus utama PLN dalam upaya pengurangan emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pembangkit listrik hybrid yang menggabungkan energi angin dan surya menawarkan solusi potensial yang belum banyak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah optimum turbin angin dan panel surya serta kapasitas baterai yang diperlukan sehingga diperoleh biaya minimum dari konfigurasi pembangkit hybrid tersebut. Metode yang digunakan meliputi simulasi dengan menggunakan aplikasi Homer dan optimasi Algoritma Genetika untuk menentukan konfigurasi optimal dari sistem pembangkit ini. Data yang dianalisis berasal dari data sekunder dengan lokasi di kota Serang, provinsi Banten. Hasil dari penelitian diperoleh nilai optimum perbandingan kapasitas masing – masing komponen pembangkit listrik hybrid. Batasan dibuat yaitu beban harian harus tetap dapat dipikul oleh konfigurasi komponen pembangkit hybrid tanpa pemadaman. Dengan metode optimasi Algoritma Genetika diperoleh 25 unit turbin angin (25 kW), 27 unit panel surya (27 kWp), 41 unit baterai (41 kWh) dan inverter 2,09 kW. Sedangkan simulasi dengan aplikasi Homer diperoleh 25 unit panel surya (25 kWp) 13 unit baterai (13 kWh) dan inverter 3,45 kW. Kemudian jika dilihat dari segi total biaya, pada simulasi aplikasi Homer diperoleh total biaya sebesar Rp. 1.159.591.000, dimana konfigurasi tanpa adanya instalasi turbin angin. Sedangkan pada simulasi menggunakan Algoritma Genetika diperoleh total biaya sebesar Rp. 10.268.972.105, Dimana terdapat instalasi turbin angin serta dengan kapasitas baterai yang lebih besar jika dibandingkan dengan simulasi aplikasi Homer.