digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia, sebagai negara tropis, memiliki kelapa (Cocos nucifera) sebagai salah satu komoditas bernilai ekonomi tinggi, terutama melalui produk turunannya seperti minyak kelapa yang dihasilkan dari kopra. Proses pengeringan kopra merupakan tahap penting untuk menuruukan kadar air dan mencegah kerusakan oleh mikroorganisme, yang akan mempengaruhi kualitas dan nilai jual kopra. Metode pengeringan konvensional, seperti penjemuran, memiliki kelemahan berupa waktu proses yang lama, kebutuhan ruang yang luas, serta hasil pengeringan yang tidak seragam. Sebagai altematif, metode pengeringan adsorptif dengan menggunakan silika gel sebagai adsorben memberikan potensi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil pengeringan. Penelitian inibertujuan untuk mengevaluasi pengaruh jumlah adsorben dan interval regenerasi adsorben terhadap proses pengeringan kopra menggunakan pengering adsorptif. Metodologi eksperimen melibatkan penggunaan alat adsorption dryer yang berbasis aliran udara pada temperatur ambien, dengan silika gel sebagai adsorben untuk menyerap uap air. Data perubahan massa kopra dan adsorben dicatat secara herkala selama 7 jam pengeringan. Variasi jumlah adsorben dan interval regenerasi diuji untuk menentukan pengaruhnya terhadap laju pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pengeringan adsorptif dipengaruhi oleh jumlah adsorben, frekuensi regenerasi adsorben, serta struktur bahan. Penggunaan jumlah adsorben yang lebih besar dan regenerasi yang lebih sering meningkatkan kapasitas penyerapan air, namun laju difusi uap air dari dalam bahan tetap menjadi faktor pembatas utama, terutama pada tahap akhir pengeringan.