Indonesia, sebagai negara tropis, memiliki kelapa (Cocos nucifera) sebagai salah satu komoditas
bernilai ekonomi tinggi, terutama melalui produk turunannya seperti minyak kelapa yang dihasilkan
dari kopra. Proses pengeringan kopra merupakan tahap penting untuk menuruukan kadar air dan
mencegah kerusakan oleh mikroorganisme, yang akan mempengaruhi kualitas dan nilai jual kopra.
Metode pengeringan konvensional, seperti penjemuran, memiliki kelemahan berupa waktu proses yang
lama, kebutuhan ruang yang luas, serta hasil pengeringan yang tidak seragam. Sebagai altematif,
metode pengeringan adsorptif dengan menggunakan silika gel sebagai adsorben memberikan potensi
untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil pengeringan. Penelitian inibertujuan untuk
mengevaluasi pengaruh jumlah adsorben dan interval regenerasi adsorben terhadap proses pengeringan
kopra menggunakan pengering adsorptif. Metodologi eksperimen melibatkan penggunaan alat adsorption
dryer yang berbasis aliran udara pada temperatur ambien, dengan silika gel sebagai adsorben untuk
menyerap uap air. Data perubahan massa kopra dan adsorben dicatat secara herkala selama 7 jam
pengeringan. Variasi jumlah adsorben dan interval regenerasi diuji untuk menentukan pengaruhnya
terhadap laju pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pengeringan adsorptif
dipengaruhi oleh jumlah adsorben, frekuensi regenerasi adsorben, serta struktur bahan. Penggunaan
jumlah adsorben yang lebih besar dan regenerasi yang lebih sering meningkatkan kapasitas penyerapan
air, namun laju difusi uap air dari dalam bahan tetap menjadi faktor pembatas utama, terutama pada
tahap akhir pengeringan.