Air minum beroksigen muncul dan marak beredar di pasaran sejak tahun 2004. Kandungan antara air minum biasa dan air minum beroksigen berbeda, oleh karena itu cara minum dan mengemasnya berbeda dari kemasan air minum biasa. Permasalahannya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana cara minum air oksigen yang baik. Kemasan air minum oksigen yang beredar di pasaran sekarang ini perlu diteliti untuk mengetahui apakah kemasan tersebut sudah berfungsi dengan baik sesuai cara konsumsi air minum beroksigen yang benar. Analisis kemasan dilakukan dengan pendekatan tipologis, yakni analisis terhadap berbagai tipe unsur visual pembentuk kemasan misalnya: tutup botol, bentuk wadah kemasan dan informasi visual pada kemasan. Dari analisis yang dilakukan hasil yang didapat adalah berupa jabaran perbandingan mengenai tipologi kemasan air minum beroksigen berbagai merek yang ada. Melalui studi banding ini dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing kemasan.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah kemasan air minum beroksigen yang beredar sekarang ini belum sepenuhnya memenuhi fungsi sebagai kemasan yang baik. Unsur yang mempengaruhi kemasan tidak memenuhi fungsinya dikarenakan sistem tutup yang bisa dibuka-tutup, volume yang tidak sekali minum dan kurangnya informasi aturan cara konsumsi yang baik. Oleh karena itu rekomendasi untuk kemasan air minum beroksigen adalah:
(1) Kapasitas volume terbagi 2 yakni:
(a) Kemasan dengan volume kecil untuk sekali minum 250 ml.
(b) Kemasan dengan volume besar sekitar 300-400 ml yang dibutuhkan pada saat aktivitas tinggi misalnya olahraga di luar ruangan.
(2) Bentuk kemasan sebaiknya stabil pada saat diletakkan, bentuk yang stabil adalah yang bagian bawahnya lebih besar dari bagian atas sehingga ada kesan berat di bawah tekanannya lebih besar.
(3) Penggunaan tekstur pada badan kemasan diperlukan agar kemasan nyaman digenggam. Selain itu dengan adanya tekstur dapat memberikan pantulan cahaya sehingga kemasan terlihat berkilau dan memberikan kesan kesegaran.
(4) Impresi kesegaran dapat ditampilkan dengan ilustrasi yang mengambil unsur percikan air.
(5) Kemasan sekunder dibutuhkan untuk mempermudah proses distribusi. Selain itu juga bisa di gunakan sebagai pelindung tambahan.
(6) Penggunaan sistem tutup yang paling sesuai adalah tutup yang tidak bisa dibuka-tutup.
Perpustakaan Digital ITB