digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Open In Flip Book Dessy Rondang Monaomi Ringkasan

Peningkatan kadar asam urat dalam tubuh umumnya berhubungan dengan berbagai penyakit serius seperti gout, hipertensi, dan penyakit ginjal kronis, yang telah menjadi isu kesehatan global. Berbagai metode deteksi kadar asam urat telah dikembangkan, tetapi metode konvensional sering kali membutuhkan peralatan yang canggih, biaya tinggi, dan waktu analisis yang cukup lama, sehingga belum cukup ideal untuk diaplikasikan sebagai point-of-care testing. Oleh karena itu, pengembangan biosensor elektrokimia non-enzimatik dapat menjadi alternatif yang menawarkan sensitivitas, selektivitas dan efisiensi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan biosensor elektrokimia berbasis elektroda screen printed carbon electrode (SPCE) yang dimodifikasi dengan emas nanoflower (AuNF) menggunakan teknik elektrodeposisi didalam flow-cell, serta mengintegrasikannya dengan sistem dengan sistem flow-cell untuk deteksi asam urat. Proses elektrodeposisi menghasilkan AuNF yang terbukti melalui karakterisasi SEM, EDS, dan XRD menunjukkan struktur kristal yang dominan pada bidang (111), (200), (220), dan (311). Optimasi volume chamber flow-cell pada sensor menghasilkan kinerja optimal pada 70 ?L. Hasil karakterisasi elektrokimia menunjukkan bahwa sensor SPCE termodifikasi AuNF memiliki sensitivitas sebesar 0,079 ?A/?M dengan limit deteksi (LOD) 20,3 ?M pada pengujian berbasis droplet, dan sensitivitas sebesar 0,058 ?A/?M dengan LOD 5,8 ?M pada platform flow-cell. Sensor ini juga menunjukkan selektivitas tinggi terhadap asam urat serta stabilitas yang baik setelah 30 siklus pemindaian ii berulang menggunakan metode cyclic voltammetry (CV). Dengan performa unggul dalam hal senstivitas, selektivitas dan stabilitas, biosensor yang dikembangkan memiliki potensi besar untuk mendukung aplikasi klinis dan penelitian dalam pemantauan kadar asam urat secara real-time, dan ekonomis.