Peningkatan kadar asam urat dalam tubuh umumnya berhubungan dengan berbagai
penyakit serius seperti gout, hipertensi, dan penyakit ginjal kronis, yang telah
menjadi isu kesehatan global. Berbagai metode deteksi kadar asam urat telah
dikembangkan, tetapi metode konvensional sering kali membutuhkan peralatan
yang canggih, biaya tinggi, dan waktu analisis yang cukup lama, sehingga belum
cukup ideal untuk diaplikasikan sebagai point-of-care testing. Oleh karena itu,
pengembangan biosensor elektrokimia non-enzimatik dapat menjadi alternatif yang
menawarkan sensitivitas, selektivitas dan efisiensi yang tinggi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan biosensor elektrokimia berbasis elektroda screen
printed carbon electrode (SPCE) yang dimodifikasi dengan emas nanoflower
(AuNF) menggunakan teknik elektrodeposisi didalam flow-cell, serta
mengintegrasikannya dengan sistem dengan sistem flow-cell untuk deteksi asam
urat. Proses elektrodeposisi menghasilkan AuNF yang terbukti melalui
karakterisasi SEM, EDS, dan XRD menunjukkan struktur kristal yang dominan
pada bidang (111), (200), (220), dan (311). Optimasi volume chamber flow-cell
pada sensor menghasilkan kinerja optimal pada 70 ?L.
Hasil karakterisasi elektrokimia menunjukkan bahwa sensor SPCE termodifikasi
AuNF memiliki sensitivitas sebesar 0,079 ?A/?M dengan limit deteksi (LOD) 20,3
?M pada pengujian berbasis droplet, dan sensitivitas sebesar 0,058 ?A/?M dengan
LOD 5,8 ?M pada platform flow-cell. Sensor ini juga menunjukkan selektivitas
tinggi terhadap asam urat serta stabilitas yang baik setelah 30 siklus pemindaian
ii
berulang menggunakan metode cyclic voltammetry (CV). Dengan performa unggul
dalam hal senstivitas, selektivitas dan stabilitas, biosensor yang dikembangkan
memiliki potensi besar untuk mendukung aplikasi klinis dan penelitian dalam
pemantauan kadar asam urat secara real-time, dan ekonomis.