digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Muhammad Adzikra Nazhar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Adzikra Nazhar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Adzikra Nazhar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Adzikra Nazhar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Adzikra Nazhar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Adzikra Nazhar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Adzikra Nazhar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Baja merupakan material yang sangat dibutuhkan di berbagai sektor industri, namun memiliki kelemahan signifikan terhadap korosi. Salah satu faktor penyebab korosi adalah sifat keterbasahan permukaannya yang hidrofilik, yang memfasilitasi kontak dengan lingkungan korosif. Untuk mengatasi masalah tersebut, fabrikasi coating superhidrofobik (sudut kontak air > 150°) dengan metode elektrodeposisi satu tahap yang efisien menjadi solusi yang menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi parameter proses yang menghasilkan nilai sudut kontak optimum dengan menggunakan metode Taguchi, menganalisis signifikansi dan persen kontribusi faktor terhadap nilai sudut kontak dengan menggunakan metode ANOVA, mempelajari karakteristik coating SCM (superhidrofobik Cu- Mn) yang dihasilkan pada kondisi optimum, mengetahui dan membandingkan perilaku korosi coating SCM pada kondisi optimum terhadap bare steel menggunakan metode uji elektrokimia, dan mengetahui tingkat ketahanan dan kemampuan coating SCM yang dihasilkan pada kondisi optimum. Parameter yang divariasikan pada penelitian ini adalah rasio [Cu2+]/[Mn2+], rapat arus, waktu elektrodeposisi, dan konsentrasi asam miristat. Perancangan desain percobaan dan penentuan parameter optimum dilakukan dengan metode Taguchi. Selanjutnya, signifikansi dan persen kontribusi setiap faktor ditentukan dengan menggunakan metode analysis of variance (ANOVA). Coating pada kondisi optimum kemudian dikarakterisasi menggunakan SEM-EDS, FTIR, dan XRD, serta diuji performa antikorosinya dengan uji elektrokimia di dalam larutan NaCl 3,5% berat dan dibandingkan dengan baja tanpa lapisan (bare steel). Durabilitas dan sifat fungsional coating diuji melalui serangkaian pengujian meliputi ketahanan abrasi, kemampuan self-cleaning, dan ketahanan penyimpanan pada kondisi atmosferik. Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa rapat arus dan rasio [Cu²?]/[Mn²?] merupakan faktor dengan pengaruh paling signifikan, dengan persen kontribusi masing-masing sebesar 34,49% dan 34,82%. Kondisi optimum secara empiris tercapai pada rapat arus 3 A/dm², rasio [Cu²?]/[Mn²?] 0,4:1, waktu elektrodeposisi 15 menit, dan konsentrasi asam miristat 2 g/L, yang menghasilkan sudut kontak air rata-rata 153,31°. Karakterisasi mengonfirmasi keberhasilan pembentukan struktur hierarkis mikro-nano berbentuk cauliflower yang tersusun atas metal miristat (Cu/Mn-miristat) dan fasa anorganik kristalin (Cu, CuMnO?). Uji elektrokimia menunjukkan bahwa Ecorr coating SCM bernilai lebih positif daripada bare steel, namun menunjukkan laju korosi yang lebih tinggi. Coating ini juga menunjukkan kemampuan mempertahankan sifat superhidrofobik hingga jarak abrasi 25-30 cm, stabilitas hingga 8 hari, serta memiliki kemampuan self-cleaning yang fungsional.