Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayuagung mengalami keruntuhan pada lereng galian di Km 280+000 A pada area galian dengan ketinggian 10 m. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab longsor serta mengevaluasi alternatif solusi penanganan guna meningkatkan faktor keamanan lereng. Dalam proses menganalisis penyebab keruntuhan lereng dilakukan uji penyelidikan tanah, terdapat sample tanah yang memiliki nilai plastisitas 16,21% dimana berdasarkan kriteria identifikasi tanah lempung ekspansi USBR (Holzt et al., 1959) dikategorikan derajad rendah. Dari nilai tersebut kemudian dilakukan uji Swelling untuk mengkonfirmasi karakteristik tanah ekspansif pada lokasi tersebut, didapatkan nilai 10,7% untuk swelling potential serta 3,06 kg/cm2 untuk swelling pressure. Sedangkan hasil uji Metylen Blue Value (MBV) didapatkan nilai Medium (Yukselen & Kaya, 2008) untuk swelling potential-nya.
Metode yang digunakan dalam studi ini meliputi penyelidikan tanah di lapangan dan laboratorium dan analisis stabilitas lereng menggunakan pemodelan numerik berbasis Metode Elemen Hingga serta penentuan parameter menggunakan trial and error pada lapis tanah yang terdampak sesuai dengan garus keruntuhannya dimana secara pemodelan menunjukkan kondisi saat sebelum lereng sebelum mengalami keruntuhan atau SF = 1 dan diverifikasi berdasarkan garis keruntuhan yang ada dilokasi studi kasus karena tidak ada instrument pengukuran dilapangan.
Parameter trial and error ini digunakan pada lapisan tanah 1 sampai dengan 4 sedangkan lapisan tanah 5 sampai dengan 7 menggunakan data pengujian lapangan dan laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa longsoran terjadi pada kondisi
tanah lempung dan pada saat kondisi muka air tanah mengalami kenaikan atau pada saat kondisi hujan. Beberapa alternatif perkuatan lereng dianalisis, yaitu: (1) Kombinasi Resloping dan Dinding Penahan Tanah (DPT), (2) Kombinasi Resloping dan Steel Sheet Pile (SSP) 12 m, (3) Kombinasi Resloping dan SSP 8 m, serta (4) Kombinasi Resloping dan Gabion. Dari hasil simulasi, metode Resloping dengan SSP 12 m serta Resloping dengan Gabion memenuhi standar faktor keamanan minimum yang disyaratkan dalam SNI 8460-2017.
Studi kasus ini merekomendasikan penggunaan kombinasi Resloping dan SSP 12 m sebagai solusi perkuatan lereng yang paling efektif untuk mengatasi longsoran pada lokasi studi kasus. Selain itu, disarankan pemasangan instrumen pemantauan untuk dapat lebih detail meninjau pergerakan lereng secara berkala serta analisis lebih lanjut terhadap komposisi mineral tanah guna memahami karakteristik tanah ekspansif yang lebih detail.