digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Zulian Adam Rahma Tullah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Adanya lahan yang dijadikan tambang terbuka di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah memerlukan analisis kestabilan lereng untuk mengoptimalkan kegiatan penambangan serta menjamin keselamatan alat dan tenaga kerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kestabilan lereng batuan di Pit A, Kabupaten Barito Utara, untuk merencanakan kegiatan penggalian, penimbunan, dan pengambilan yang aman dan efektif. Metode yang digunakan adalah survei talipindai dan pengolahan data dilakukan dengan klasifikasi massa batuan, analisis kinematika, serta analisis kesetimbangan batas. Karakteristik massa batuan pada lereng tambang daerah penelitian ditentukan dengan rock mass rating (RMR) dan slope mass rating (SMR). Potensi pola keruntuhan massa batuan pada lereng tambang di lokasi penelitian dianalisis secara kinematika, sedangkan faktor keamanan aktual lereng yang aman ditentukan melalui pendekatan kesetimbangan batas. Hasil perhitungan dengan metode RMR menunjukkan bahwa lokasi NSK-1, NSK- 2, NSK-3, NSK-4, NSK-5, NSK-6, dan NSK-7 termasuk dalam kelas III (Fair Rock) dengan rentang nilai RMR 48 - 55. Hasil perhitungan dengan metode SMR menunjukkan bahwa lereng NSK-1, NSK-2, NSK-3, NSK-4, NSK-5, dan NSK-7 termasuk ke dalam kelas III (Partially Stable) dengan probabilitas keruntuhan 40%, sedangkan NSK-6 termasuk ke dalam kelas IV (Bad) dengan probabilitas keruntuhan 60%. Potensi jenis keruntuhan tertinggi berdasarkan analisis kinematik pada NSK-1, NSK-2, NSK-3, NSK-4, NSK-5, dan NSK-6 adalah baji, sedangkan pada NSK-7 adalah planar. Berdasarkan analisis kesetimbangan batas, didapat nilai faktor keamanan pada penampang 1 dan 2 secara umum tergolong aman atau stabil. Namun, pada penampang 3 bagian utara, nilai faktor keamanan berada pada kondisi tidak aman di seluruh skenario (muka airtanah dan beban seismik). Oleh karena itu, perlu adanya rekomendasi perbaikan geometri lereng seperti dengan mengurangi tinggi dan sudut keseluruhan lereng.