digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) merupakan teknologi yang menjanjikan untuk mengolah air limbah biologis, termasuk menyisihkan amonia dari air limbah. Bakteri yang terlibat dalam proses ini tidak terbatas pada AmmoniaOxidizing Bacteria (AOB), Nitrite-Oxidizing Bacteria (NOB), dan bakteri denitrifikasi saja. Jenis bakteri lainnya yang terlibat adalah bakteri yang dapat melakukan proses heterotrophic nitrification aerobic denitrification (HNAD), proses denitrifikasi pada suasana aerob, dan proses anaerobic ammonia oxidation (anammox). Dengan begitu, kemampuan lumpur aktif dalam menyisihkan amonia sangat bergantung kepada jenis-jenis spesies yang terkandung di dalamnya sehingga identifikasi bakteri dari konsorsium perlu dilakukan, salah satu caranya adalah dengan menggunakan Next-Generation Sequencing (NGS). Maka dari itu, penelitian ini bertujuan menentukan laju penyisihan amonia, laju pembentukan nitrat, pertumbuhan bakteri pada lingkungan aerob dan anoksik dalam sistem MBBR serta mengidentifikasi kelimpahan populasinya menggunakan NGS. Hasil dari percobaan ini memuat konstanta laju rata-rata penyisihan amonia dan pembentukan nitrat secara berturut turut senilai –0,227 dan 0,0249 jam–1 pada reaktor aerob, serta 9,174 dan 4,152 mg–N L–1 hari–1 pada reaktor anoksik. Laju pertumbuhan bakteri pada reaktor aerob dan anoksik secara berturut-turut adalah –7,1289 × 104 dan –1,959 × 104 CFU mL–1 hari–1. Bakteri yang melimpah pada reaktor aerob adalah bakteri heterotrof seperti, Arthrobacter sp. YC-RL1 (16,61%) dan Leadbetterella byssophila (14,62%). Sementara, pada reaktor anoksik adalah bakteri heterotrof, seperti Arthrobacter sp. YC-RL1 (13,27%) dan Comamonas sp. 7D-2-evo-1 (12,89%), serta bakteri autotrof, seperti Nitrosomonas europaea (5,84%). Kelimpahan spesies yang memungkinkan dapat melakukan proses nitritasi, nitratasi, reduksi ????????? ?, reduksi ????????? ?, reduksi ????????, dan reduksi ????????? secara berturut-turut adalah 3,79%; 3,79%; 13,00%; 2,17%; 3,07%; dan 0,00% pada reaktor aerob serta 5,84%; 0,55%; 16,77%; 27,81%; 26,73%; dan 20,34% pada reaktor anoksik.