Penggunaan plastik yang luas telah menimbulkan kekhawatiran lingkungan,
khususnya polusi mikroplastik dari sumber-sumber seperti tekstil sintetis. Partikelpartikel kecil ini, yang dilepaskan selama proses pencucian, membahayakan
kehidupan laut dan berisiko bagi kesehatan manusia karena masuk ke dalam rantai
makanan. Sampel air bekas cucian untuk analisis mikroplastik dibuat secara
buatan untuk meniru kondisi pencucian domestik. Pakaian yang terbuat dari 100%
poliester, 100% nilon, dan campuran 65% katun-35% poliester (masing-masing
0,5 kg) dicuci dengan tangan dalam 3 liter air tanpa deterjen, dengan pengadukan
manual selama 15 menit. Setelah setiap pencucian, 100 ml air bekas cucian
diambil, dan proses ini diulang lima kali, menghasilkan 15 sampel. Sampel kontrol
dari air keran juga diambil. Mikroplastik dianalisis menggunakan metode filtrasi
tiga tahap yang melibatkan saringan, destruksi kimia, dan filtrasi akhir melalui
kertas Whatman GF/C. Partikel mikroplastik diamati dan dihitung menggunakan
mikroskop, dikategorikan berdasarkan warna dan bentuk. Nilon menghasilkan
mikroplastik terbanyak, diikuti oleh poliester, sementara campuran katun-poliester
menghasilkan paling sedikit, karena sifat bahan. Pakaian nilon menghasilkan lebih
banyak fragmen mikroplastik karena aksesori dan kemungkinan dari proses
manufaktur, sementara sebagian besar mikroplastik yang ditemukan berupa serat.
Mikroplastik transparan mendominasi karena proses destruksi, sementara serat
berwarna kemungkinan berasal dari sumber eksternal seperti lingkungan.