Pesatnya pertumbuhan industri halal global menjadi sorotan atas meningkatnya
permintaan akan busana muslim yang inovatif dan relevan secara budaya.
Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia menjadikannya pasar
busana muslim yang signifikan, sehingga budaya dan gaya hidup Islam sangat
memengaruhi preferensi busana di Indonesia. Untuk memenuhi permintaan akan
desain inovatif yang sesuai dengan preferensi selera konsumen, keberadaan studio
desain kecil seperti Motifology menjadi pemain dalam industri ini dengan
menyediakan layanan desain kepada klien B2B.
Motifology sebagai studio desain tekstil menghadapi tantangan dalam
meningkatkan skala operasi sambil tetap menjaga kualitas dan daya tanggap
pasar. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data
wawancara dengan karyawan dan pelanggan untuk memahami kapasitas tim,
wawasan pelanggan, dan area potensial untuk penyesuaian. Data wawancara
dianalisis menggunakan analisis tematik. Data historis perusahaan juga
dikumpulkan untuk menganalisis permintaan, penggunaan kapasitas, dan
pemanfaatan sumber daya. Melalui analisis kapasitas, ditemukan bahwa kondisi
Motifology saat ini mengalami kekurangan karyawan yang tidak sebanding dengan
permintaan proyek. Ditemukan pula bahwa pola permintaan proyek memiliki tren
musiman dalam permintaan. Lebih jauh, melalui analisis proses bisnis, ditemukan
bahwa inefisiensi proses Motifology disebabkan oleh perencanaan sumber daya
yang tidak memadai, komunikasi yang tidak jelas tentang harapan pelanggan, dan
fokus pada desain khusus daripada stok motif.
Untuk mengatasi tantangan ini, studi ini mengusulkan serangkaian solusi
komprehensif yang berfokus pada pengoptimalan kapasitas, penyederhanaan
proses, dan peningkatan keterlibatan klien. Solusi yang ditawarkan meliputi
standarisasi alur kerja operasional dengan SOP dan pedoman yang jelas, alat
manajemen proyek untuk pelacakan dan koordinasi proyek, peningkatan
komunikasi dalam layanan, dan pengembangan pola stok produksi untuk respons
pasar. Solusi tersebut ditindaklanjuti dengan kerangka kerja PDCA (Plan-DoCheck-Act)
untuk memastikan implementasi dan mengevaluasi keberlanjutan. Studi tersebut menyimpulkan bahwa menyelaraskan manajemen kapasitas dan
proses bisnis sangat penting bagi Motifology untuk mencapai skalabilitas dan
meningkatkan respons pasar. Studi ini tidak hanya memberikan solusi dan
wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk Motifology tetapi juga untuk bisnis lain
di industri tekstil dan kreatif yang menghadapi tantangan serupa dalam
mengoptimalkan operasi dan meningkatkan skala secara efektif. Penelitian di masa
mendatang dapat mengeksplorasi dampak jangka panjang dari solusi ini dan
menilai penerapannya dalam konteks organisasi yang berbeda.