Pada tahun 2016, Indonesia menjadi salah satu negara yang menandatangani Paris
Agreement untuk menurunkan emisi karbon. PT PLN (Persero) sebagai perusahaan
BUMN yang bergerak di bidang energi menjadi ujung tombak dalam pencapaian target
net zero emission di Indonesia pada tahun 2060. Untuk mencapai target net zero emission
tersebut, dibutuhkan inovasi berkelanjutan yang perlu dilakukan oleh perusahaan. Dalam
penelitian ini, organizational innovation menjadi variabel dependen yang dipengaruhi
oleh agile organization dan knowledge sharing dengan konstruk knowledge sharing dan
individual creativity sebagai konstruk mediatornya.
Data penelitian ini dikumpulkan dari sampel sebanyak 125 responden yang merupakan
pegawai PT PLN (Persero) dengan jenjang jabatan berasal dari fungsional generalis
hingga manajemen dasar. Responden yang dipilih memiliki latar belakang pendidikan
beragam, dari jenjang pendidikan SMA/SMK hingga S2. Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-
SEM).
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan PLS-SEM, diperoleh beberapa temuan
mengenai hubungan konstruk-konstruk pada model penelitian. Agile organization sebagai
konstruk yang didefinisikan kemampuan organisasi untuk beradaptasi dan menangani
perubahan yang tiba-tiba, memiliki hubungan positif dengan konstruk individual
creativity dan absorptive capacity. Selain konstruk agile organization, konstruk
knowledge sharing yang didefinisikan sebagai proses transfer ilmu di internal organisasi
dan eksternal organisasi juga memiliki hubungan positif terhadap konstruk individual
creativity dan absorptive capacity.
Temuan lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah hubungan positif dari konstruk
individual creativity dan absorptive capacity terhadap variabel dependen yaitu
organizational innovation. Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan
organizational innovation pada PT PLN (Persero), dapat dilakukan dengan cara
meningkatkan individual creativity dan absorptive capacity yang ditempuh dengan cara
meningkatkan agile organization serta knowledge sharing dari perusahaan.
Implikasi manajerial yang dapat diterapkan oleh manajemen perusahaan berdasarkan
temuan penelitian ini adalah optimalisasi kegiatan knowledge sharing di perusahaan,
memperbanyak jumlah pegawai dengan latar belakang pendidikan S2, dan pemerataan
kegiatan knowledge sharing untuk seluruh lapisan pegawai.