
ABSTRAK Tamara Nathania Angelia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Tamara Nathania Angelia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Tamara Nathania Angelia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Tamara Nathania Angelia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Tamara Nathania Angelia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Tamara Nathania Angelia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Tamara Nathania Angelia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Tamara Nathania Angelia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Tamara Nathania Angelia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Banjir merupakan bencana yang sering terjadi di Kota Bandung, termasuk di
Kecamatan Batununggal. Untuk mengurangi dampak dari persoalan tersebut,
terdapat sebuah konsep perancangan kota, yaitu Water Sensitive Urban Design
(WSUD) yang berfokus pada pengelolaan air secara menyeluruh yang mencakup
air hujan dan air limbah sesuai dengan karakteristik kawasan. Telah ada berbagai
penelitian mengenai penerapan konsep WSUD di Kota Bandung dan sekitarnya,
namun belum ada yang dilakukan di Kecamatan Batununggal sendiri sehingga
belum dapat menjawab persoalan di wilayah tersebut secara spesifik. Oleh karena
itu, penelitian ini dilakukan untuk merumuskan prinsip-prinsip perancangan
berbasis konsep WSUD sebagai solusi untuk mengurangi risiko banjir di
Kecamatan Batununggal sesuai dengan karakteristik wilayahnya. Penelitian
kualitatif ini dilakukan dengan melakukan tinjauan literatur untuk mengidentifikasi
8 elemen perancangan, 5 kriteria normatif, serta 97 prinsip normatif yang perlu
dipertimbangkan. Elemen yang dimaksud adalah guna lahan, bentuk dan massa
bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pejalan kaki, penanda,
pendukung kegiatan, serta pelestarian. Sementara itu, kriteria normatif yang
dijadikan pertimbangan dalam penelitian ini adalah keberlanjutan, fungsionalitas,
keselamatan, integrasi, serta identitas dan daya tarik. Kemudian, dilakukan analisis
deskriptif dan analisis gap untuk melihat persoalan, potensi, dan kebutuhan yang
ada pada lokasi penelitian berdasarkan hasil observasi kondisi lapangan dan
wawancara dengan pemangku kepentingan terkait. Persoalan yang ditemukan
secara umum berkaitan dengan kondisi drainase yang kurang baik, kurangnya
daerah tangkapan air, serta belum banyak tersedianya perangkat WSUD. Di sisi
lain, ditemukan pula potensi-potensi, seperti jalan yang sudah terintegrasi dengan
saluran air, penggunaan material yang permeabel, serta adanya penggunaan
perangkat WSUD di sebagian tempat. Hasil analisis tersebut digunakan untuk
merumuskan 69 prinsip perancangan yang terdiri atas prinsip penataan Kecamatan
Batununggal secara umum dan prinsip penerapan jenis-jenis perangkat WSUD
tertentu secara spesifik.