








Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberlanjutan model bisnis
kewirausahaan perdesaan yang diterapkan oleh BUM Desa Niagara di Desa
Wangisagara, Kabupaten Bandung, dengan menggunakan pendekatan Triple
Layered Business Model Canvas (TLBMC). Pendekatan ini mengidentifikasi
keberlanjutan model bisnis dari tiga dimensi utama: ekonomi, sosial, dan
lingkungan terhadap komponen utama model bisnis mencakup proposisi nilai
(value proposition), arsitektur nilai (value architecture), dan model pendapatan
(revenue model). Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus untuk
memperoleh pemahaman mendalam tentang bagaimana BUM Desa Niagara
mengintegrasikan nilai keberlanjutan dalam operasionalnya. Data dikumpulkan
melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumen terkait.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa BUM Desa Niagara telah berhasil
mengintegrasikan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam model bisnisnya,
yang memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat
desa. Namun, ditemukan bahwa keberlanjutan jangka panjang memerlukan fokus
lebih pada pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan kapasitas lokal yang
mendukung kemandirian dan partisipasi aktif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
meskipun model bisnis BUM Desa Niagara telah memberikan kontribusi signifikan
terhadap pembangunan desa, strategi jangka panjang yang lebih terfokus pada
penguatan kapasitas masyarakat perlu diimplementasikan untuk memastikan
keberlanjutannya. Studi ini juga memberikan wawasan praktis bagi pengelola BUM
Desa dan pembuat kebijakan untuk mengembangkan model bisnis kewirausahaan
perdesaan yang lebih inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.