Mikroplastik berukuran kecil memiliki bioavailabilitas tinggi dan dapat tertelan oleh
organisme perairan seperti gastropoda, menimbulkan efek toksik dan bioakumulasi
dalam rantai makanan. Beragam polimer dan potensi toksisitas mikroplastik menjadikan
penilaian risiko penting dilakukan untuk memahami ancaman terhadap ekosistem
perairan. Penelitian ini menilai risiko ekologis mikroplastik di Sungai Citarum Hilir,
yang belum pernah dilaporkan sebelumnya. Sampel sedimen dianalisis untuk
konsentrasi dan jenis polimer mikroplastik menggunakan Fourier Transform Infrared
(FTIR), sebagai dasar perhitungan risiko ekologis. Risiko ekologis dievaluasi melalui
polymer hazard index (PHI), pollution load index (PLI), dan potential ecological risk
index (PERI). Rata-rata konsentrasi mikroplastik di sedimen Citarum hilir adalah 63,37
± 33,06 partikel MP/100 g, tertinggi dibandingkan bagian lain sungai, dengan Lokasi 3
mencapai 104 ± 7,3 partikel MP/100 g. Mikroplastik didominasi ukuran kecil (57%),
bentuk fiber (70%), warna merah (30%), dan biru (27%), dengan polimer teridentifikasi
Polypropylene (PP), Polyethylene (PE) dan Polyester (PES). Analisis risiko ekologis
menunjukkan risiko berbahaya, dengan PHI 7,7–11,6 (Kategori I-II), PLI 258,8–1144
(Kategori IV), dan PERI 453–6362 (Tinggi-Sangat Berbahaya). Rata-rata mikroplastik
pada jaringan Melanoides tuberculata adalah 3,47 ± 1,75 partikel MP/g berat basah atau
0,738 ± 0,138 partikel/individu, dengan korelasi signifikan terhadap mikroplastik di
sedimen (r=0,95), air (r=0,92), dan PERI (r=0,98) (p<0,05).