digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_M. RIFAL KHOZIN AZHARY R
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

Mikroplastik berukuran kecil memiliki bioavailabilitas tinggi dan dapat tertelan oleh organisme perairan seperti gastropoda, menimbulkan efek toksik dan bioakumulasi dalam rantai makanan. Beragam polimer dan potensi toksisitas mikroplastik menjadikan penilaian risiko penting dilakukan untuk memahami ancaman terhadap ekosistem perairan. Penelitian ini menilai risiko ekologis mikroplastik di Sungai Citarum Hilir, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya. Sampel sedimen dianalisis untuk konsentrasi dan jenis polimer mikroplastik menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR), sebagai dasar perhitungan risiko ekologis. Risiko ekologis dievaluasi melalui polymer hazard index (PHI), pollution load index (PLI), dan potential ecological risk index (PERI). Rata-rata konsentrasi mikroplastik di sedimen Citarum hilir adalah 63,37 ± 33,06 partikel MP/100 g, tertinggi dibandingkan bagian lain sungai, dengan Lokasi 3 mencapai 104 ± 7,3 partikel MP/100 g. Mikroplastik didominasi ukuran kecil (57%), bentuk fiber (70%), warna merah (30%), dan biru (27%), dengan polimer teridentifikasi Polypropylene (PP), Polyethylene (PE) dan Polyester (PES). Analisis risiko ekologis menunjukkan risiko berbahaya, dengan PHI 7,7–11,6 (Kategori I-II), PLI 258,8–1144 (Kategori IV), dan PERI 453–6362 (Tinggi-Sangat Berbahaya). Rata-rata mikroplastik pada jaringan Melanoides tuberculata adalah 3,47 ± 1,75 partikel MP/g berat basah atau 0,738 ± 0,138 partikel/individu, dengan korelasi signifikan terhadap mikroplastik di sedimen (r=0,95), air (r=0,92), dan PERI (r=0,98) (p<0,05).