ABSTRAK Joshua Chaesario
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Air menjadi hal vital dalam hidup manusia. Air tanah menjadi sumber air tawar
terbesar yang dapat diakses manusia. Air tawar dapat diidentifikasi menggunakan
metode geolistrik resistivitas. Penelitian dilakukan di Desa Adhidarma, Kabupaten
Cirebon, Jawa Barat. Lokasi penelitian berjarak 1,6 km dari bibir pantai serta
terdapat sumur bor berkedalaman 2,81 m. Peta geologi menunjukkan area alluvium
berupa pasir, lempungan, lanau, kerikil, serta endapan sungai. Studi dilakukan
dengan metode resistivitas Mise-à-la-Masse (MALM), Vertical Electrical
Sounding (VES), uji kualitas air, serta Electrical Resistivity Tomography (ERT).
Pengukuran MALM diharapkan mampu menggambarkan peta sebaran tubuh
konduktif (air pada sumur), lalu VES untuk penentuan variasi resistivitas secara
vertikal, dan ERT untuk pemodelan resistivitas 2D bawah permukaan demi validasi
pengukuran lainnya. Pengukuran MALM meliputi 108 titik ukur dan data diolah
memakai surfer menghasilkan peta resistivitas semu. Pengukuran VES pada 2 titik
dengan rentang 30 m konfigurasi Schlumberger, serta data diolah menggunakan
IPI2WIN. Uji kualitas air dilakukan tiga hari, dengan mengukur sampel air dari
sumur bor menghasilkan nilai parameter air berupa pH, suhu, TDS, konduktivitas,
dan salinitas. ERT dilakukan dengan 20 elektroda berjarak 1,5 m dengan total tiga
lintasan berkonfigurasi Dipole-dipole, Schlumberger, serta Wenner Alpha. Hasil
dimodelkan dengan perangkat lunak RES2DINV. Didapati MALM terbukti efektif
dalam menggambarkan sebaran tubuh konduktif. Pengukuran ERT mengonfirmasi
hasil pengukuran MALM tentang sebaran tubuh konduktif, dan ketiga pengukuran
saling mengonfirmasi dan menguatkan kebenaran hasil pengukuran. Didapati
lapisan pada daerah penelitian berupa lempung, lempung pasiran, hingga pasir
lempungan. Uji kualitas air menunjukkan air terkategori sebagai netral hingga agak
alkalis, dengan kondisi air payau (moderately saline). Namun nilai konduktivitas
tidak cukup besar sehingga terkategori terintrusi air laut. Model resistivitas 2D
lintasan 1 menunjukkan terdapat area konduktivitas tinggi yang diartikan sebagai
intrusi air laut namun area ini ada pada bagian bawah tubuh konduktif. Dianalisis
terjadi rembesan pada bagian bawah tubuh konduktif yang membuat air terkategori
sebagai payau namun disisi lain terklasifikasi tidak terintrusi.