digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Joshua Chaesario
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Air menjadi hal vital dalam hidup manusia. Air tanah menjadi sumber air tawar terbesar yang dapat diakses manusia. Air tawar dapat diidentifikasi menggunakan metode geolistrik resistivitas. Penelitian dilakukan di Desa Adhidarma, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Lokasi penelitian berjarak 1,6 km dari bibir pantai serta terdapat sumur bor berkedalaman 2,81 m. Peta geologi menunjukkan area alluvium berupa pasir, lempungan, lanau, kerikil, serta endapan sungai. Studi dilakukan dengan metode resistivitas Mise-à-la-Masse (MALM), Vertical Electrical Sounding (VES), uji kualitas air, serta Electrical Resistivity Tomography (ERT). Pengukuran MALM diharapkan mampu menggambarkan peta sebaran tubuh konduktif (air pada sumur), lalu VES untuk penentuan variasi resistivitas secara vertikal, dan ERT untuk pemodelan resistivitas 2D bawah permukaan demi validasi pengukuran lainnya. Pengukuran MALM meliputi 108 titik ukur dan data diolah memakai surfer menghasilkan peta resistivitas semu. Pengukuran VES pada 2 titik dengan rentang 30 m konfigurasi Schlumberger, serta data diolah menggunakan IPI2WIN. Uji kualitas air dilakukan tiga hari, dengan mengukur sampel air dari sumur bor menghasilkan nilai parameter air berupa pH, suhu, TDS, konduktivitas, dan salinitas. ERT dilakukan dengan 20 elektroda berjarak 1,5 m dengan total tiga lintasan berkonfigurasi Dipole-dipole, Schlumberger, serta Wenner Alpha. Hasil dimodelkan dengan perangkat lunak RES2DINV. Didapati MALM terbukti efektif dalam menggambarkan sebaran tubuh konduktif. Pengukuran ERT mengonfirmasi hasil pengukuran MALM tentang sebaran tubuh konduktif, dan ketiga pengukuran saling mengonfirmasi dan menguatkan kebenaran hasil pengukuran. Didapati lapisan pada daerah penelitian berupa lempung, lempung pasiran, hingga pasir lempungan. Uji kualitas air menunjukkan air terkategori sebagai netral hingga agak alkalis, dengan kondisi air payau (moderately saline). Namun nilai konduktivitas tidak cukup besar sehingga terkategori terintrusi air laut. Model resistivitas 2D lintasan 1 menunjukkan terdapat area konduktivitas tinggi yang diartikan sebagai intrusi air laut namun area ini ada pada bagian bawah tubuh konduktif. Dianalisis terjadi rembesan pada bagian bawah tubuh konduktif yang membuat air terkategori sebagai payau namun disisi lain terklasifikasi tidak terintrusi.