digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Achmad Denial Hamdan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PT Batubara Indonesia (“BI”) sebagai salah satu produsen batubara terkemuka di Indonesia telah mempersiapkan strategi diversifikasi korporasi hingga tahun 2045. Mereka berencana melakukan ekspansi di luar bisnis batubara untuk memasuki bisnis hilir pertambangan di Indonesia untuk menjadi portofolio bisnis mereka di masa depan. Dengan adanya tantangan di masa depan seperti dampak perubahan iklim yang terus berlanjut, transisi energi, dan ketidakpastian lainnya yang dapat berdampak pada sektor pertambangan batubara, strategi diversifikasi korporasi BI perlu diuji untuk mengetahui kecukupannya dalam menghadapi ketidakpastian di masa depan. Metodologi perencanaan skenario dipilih sebagai alat untuk menguji strategi. Penelitian khusus sebagai dasar literatur yang menganalisis secara komprehensif pertambangan dan integrasinya ke produk hilir termasuk hilirisasi mineral dan produk kimia berbasis batubara dengan menggunakan perencanaan skenario belum ditemukan. Oleh karena itu, penelitian ini akan berkontribusi dalam memberikan gambaran skenario komprehensif yang masuk akal untuk sektor industri ini di Indonesia dan menyimulasikan penerapan praktis perencanaan skenario sebagai alat untuk menguji strategi diversifikasi perusahaan di suatu perusahaan pertambangan sebagai studi kasus. Pendekatan Perencanaan Skenario Oxford (“OSPA”) digunakan dalam proyek skenario ini dengan mempertimbangkan kesesuaiannya untuk pengujian strategi perusahaan dengan mengikuti proses iterasi penuh dari pembingkaian ulang persepsi untuk menyempurnakan strategi saat ini. Pembuatan skenario menggunakan metodologi induktif dari seluruh kekuatan pendorong utama yang dikumpulkan dari serangkaian kuesioner, wawancara, dan diskusi kelompok terfokus dengan responden utama. Tiga puluh tiga kekuatan pendorong utama dari total 321 faktor yang dapat membentuk Industri Hilirisasi Pertambangan Indonesia pada tahun 2045 teridentifikasi dalam penelitian ini. Tiga skenario diciptakan dari kekuatan pendorong utama ini: “Musim Dingin Tanpa Akhir”, yang menekankan pada dominasi aktor asing dan faktor-faktor yang ditunjukkan oleh situasi geopolitik global yang berkepanjangan dan keras, “Musim Hujan Monsun”, yang menekankan pada dominasi teknologi disruptif. faktor pembangunan, persyaratan ESG, dan perubahan perilaku pelanggan ke arah produk yang lebih bersih, dan “Musim Panen Tidak Merata” yang menekankan peran dominan Pemerintah Indonesia dalam mendorong nasionalisme sumber daya pertambangan dan membentuk industrialisasi berbasis pertambangan dalam negeri. Dengan menguji strategi BI saat ini dengan skenario yang dibuat, kita dapat menemukan bahwa elemen strategi yang relevan dengan setidaknya 2 skenario adalah 36%. Rekomendasi perbaikan telah diusulkan agar relevan dengan semua skenario atau setidaknya 2 skenario. Selain itu, agar tetap relevan dengan perkembangan terkini, disarankan untuk meninjau skenario termasuk sinyal peringatan dini yang diperbarui setidaknya sekali setahun dan melakukan penyesuaian yang diperlukan. Skenario yang telah dibuat juga perlu diterapkan dalam pengelolaan portofolio perusahaan, sebagai alat atau pedoman untuk meninjau portofolio investasi.