digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak_Maria Widi Angeli
PUBLIC yana mulyana

Prevalensi infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri menjadi salah satu masalah di bidang kesehatan. Pengobatan antibiotik merupakan lini pertama pengobatan infeksi namun terdapat beberapa kasus resistensi sehingga mendorong pencarian alternatif antibiotik baru dari bahan alam. Salah satu bagian tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri yaitu biji malapari (Pongamia pinnata (L.) Pierre). Aktivitas antibakteri ditentukan melalui uji pendahuluan dengan difusi cakram, penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM) dengan mikrodilusi, dan penentuan konsentrasi bunuh minimum (KBM) dengan drop test. Uji pendahuluan menunjukkan ekstrak etanol memiliki aktivitas antibakteri paling kuat dibandingkan minyak. Uji aktivitas antibakteri juga menunjukkan ekstrak memiliki aktivitas kategori lemah namun lebih kuat dibandingkan minyak dengan nilai KHM 1024 µg/ml terhadap tiga bakteri uji dan nilai KBM 1024 µg/ml terhadap Pseudomonas aeruginosa sehingga ekstrak dilakukan fraksinasi. Fraksi etil asetat memiliki potensi antibakteri kategori lemah namun paling kuat dibandingkan fraksi n-heksana dan fraksi etanol-air dengan nilai KHM 1024 µg/ml terhadap Cutibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa, nilai KBM 2048 µg/ml terhadap Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa. Fraksi etil asetat dilakukan tahap subfraksinasi dan dihasilkan 14 subfraksi gabungan untuk dilanjutkan uji aktivitas antibakteri. Subfraksi 3,4, dan 8 memiliki aktivitas antibakteri kategori lemah namun paling kuat dibandingkan 11 subfraksi lainnya sehingga dianalisis lebih lanjut. Pengujian dengan KLT densitometri menunjukkan bahwa subfraksi EAG 3 mengandung sekurang-kurangnya tujuh senyawa, subfraksi EAG 4 mengandung sekurang-kurangnya sebelas senyawa, dan subfraksi EAG 8 mengandung sekurang-kurangnya enam senyawa. Pemantauan dengan KLT silika gel GF254 dan diberi penampak bercak memberi kesimpulan bahwa senyawa pada ekstrak, fraksi etil asetat, dan tiga subfraksi EAG aktif merupakan senyawa golongan flavonoid, fenol, dan steroid/triterpenoid.