ABSTRAK Wasim Khalifah Hasan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Wasim Khalifah Hasan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Wasim Khalifah Hasan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Wasim Khalifah Hasan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Wasim Khalifah Hasan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Wasim Khalifah Hasan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Wasim Khalifah Hasan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Wasim Khalifah Hasan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) cenderung meningkat dari tahun ke tahun, dan penyakit Diabetes Melitus dapat menyebabkan komplikasi Diabetic Foot Ulcer (DFU) yang menjadi salah satu penyebab tertinggi kematian dan amputasi sebagian hingga seluruh lengan dan/atau kaki penderita. Komplikasi DFU sangat rentan bertambah parah dan membutuhkan deteksi dini dan metode pencegahan. Penelitian Tugas Akhir ini bertujuan untuk menyintesis Carbon Dots (CDs) dari prekursor kepompong ulat sutra Bombyx morii menggunakan metode hidrotermal dengan penambahan NaOH. Carbon Dots yang dihasilkan menunjukkan memiliki rentang ukuran 2-12 nm dengan morfologi quasi-spherical, dengan Carbon Dots prekursor serisin memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan prekursor kokon atau fibroin. Penambahan NaOH 0.1 g menghasilkan Carbon Dots yang singular, sementara NaOH 0.2 g menghasilkan Carbon Dots yang sebagian mengkluster. Terdapat perubahan pada spektra transmitansi dari sampel Carbon Dots dibandingkan dengan spektra transmitansi prekursor. Carbon Dots berprekursor kokon memiliki persen reduksi tertinggi yaitu pada rentang 90% - 94% terhadap bakteri gram-positif dan gram-negatif.