digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Abdul Basit
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Abdul Basit
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Abdul Basit
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Abdul Basit
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Abdul Basit
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Abdul Basit
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Abdul Basit
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Penambangan batubara dapat dilakukan dengan metode tambang terbuka atau tambang bawah tanah. Kegiatan penambangan tersebut harus direncanakan dengan benar khususnya pada sektor kesehatan dan keselamatan kerja. Ledakan debu batubara merupakan salah satu ancaman yang dapat terjadi baik di tambang terbuka atau tambang bawah tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuledakan dari debu batubara yang berasal dari Provinsi Jambi menggunakan alat berupa explosion chamber ukuran 20 liter dengan prosedur pengujian mengacu kepada ASTM E1226 (2019). Pengujian menggunakan debu berukuran 63-53 ?m dengan konsentrasi 600 g/m3, 800 g/m3, 1000 g/m3, 1100 g/m3, 1200 g/m3, 1400 g/m3 dan 1600 g/m3 serta ledakan primer menggunakan ignitor piroteknik 5 kJ. Dari pengujian yang dilakukan, konsentrasi debu yang meningkat akan membuat nilai kenaikan tekanan maksimum juga meningkat, akan tetapi setelah konsentrasi 1200 g/m3 kenaikan tekanan maksimum akan menurun akibat banyaknya partikel debu batubara yang bertumbukan dan mengalami aglomerasi. Dari penelitian ini didapatkan juga nilai tekanan maksimum, nilai maksimum untuk laju kenaikan tekanan dan indeks deflagrasi berturut-turut adalah 10,05 bar, 411,01 bar/s dan 111,56 bar.m/s. Selain itu, apabila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya ukuran dan keseragaman ukuran debu batubara akan mempengaruhi tekanan maksimumnya, semakin seragam dan kecil ukuran batubara tekanan maksimum akan semakin besar. Debu yang berukuran kecil akan memiliki luas permukaan yang lebih besar sehingga akan terbakar lebih mudah dan keseragaman ukuran batubara membuat proses pembakaran antar debu lebih efektif