digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 I Nyoman Gading Prasada
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 I Nyoman Gading Prasada
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 I Nyoman Gading Prasada
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 I Nyoman Gading Prasada
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 I Nyoman Gading Prasada
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 I Nyoman Gading Prasada
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA I Nyoman Gading Prasada
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Ledakan debu batubara merupakan salah satu bahaya utama dalam operasi tambang bawah tanah. Untuk mencegahnya, penggunaan debu gipsum sebagai bahan inerting telah diuji melalui uji skala laboratorium. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran dan rasio debu gipsum terhadap nilai tekanan, laju perubahan tekanan, serta rasio kritis ledakan debu batubara. Pengujian dilakukan menggunakan chamber USBM 20-L Explosion chamber dengan konsentrasi batubara 600 g/m³ dan ignitor 5 kJ. Debu gipsum yang digunakan memiliki ukuran 177-74 ?m dan 74-37 ?m, sedangkan debu batubara berukuran 53-44 ?m. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ukuran partikel yang lebih kecil (74-37 ?m) lebih efektif dalam menurunkan tekanan dan laju perubahan tekanan ledakan, dengan rasio kritis ledakan ditemukan pada 59,9% untuk ukuran 177-74 ?m dan 58,7% untuk ukuran 74-37 ?m. Selain itu, semakin besar rasio debu batubara dibandingkan dengan debu gipsum, semakin besar pula tekanan dan laju perubahan tekanan ledakan.