digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Nathan Pratama Soenarja
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Nathan Pratama Soenarja
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nathan Pratama Soenarja
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nathan Pratama Soenarja
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nathan Pratama Soenarja
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nathan Pratama Soenarja
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Nathan Pratama Soenarja
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Nathan Pratama Soenarja
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kereta api cepat merupakan salah satu teknologi kereta api yang masih dikembangkan hingga saat ini. Sesuai dengan namanya, kereta api cepat merupakan kereta api dengan kecepatan maksimum yang tinggi, yaitu di atas 200 km/h. Oleh sebab itu, kereta api cepat harus menggunakan material yang ringan dengan tujuan menghemat energi. Permasalahan yang timbul adalah material yang ringan umumnya memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi. Dengan begitu, pemodelan badan kereta sebagai benda yang kaku sempurna sudah tidak dapat digunakan lagi pada analisis dinamik kereta api cepat. Pada penelitian ini, penulis akan melakukan simulasi dinamik untuk mengetahui perbedaan respon getaran yang terjadi pada badan kereta kaku dan fleksibel sebagai akibat dari eksitasi ketidakrataan jalan rel. Pemodelan badan kereta fleksibel akan dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga pada perangkat lunak ANSYS Mechanical dan model tersebut akan diintegrasikan ke perangkat lunak sistem benda jamak, yaitu Universal Mechanism (UM) dengan aturan file yang sudah diubah terlebih dahulu sesuai dengan persyaratan yang diminta UM untuk melakukan simulasi dinamik. Hasil FFT menunjukkan bahwa badan kereta fleksibel memiliki puncak yang paling tinggi di sekitar frekuensi 10 Hz dan tidak dimiliki oleh badan kereta yang kaku, sehingga badan kereta fleksibel memiliki amplitudo getaran yang tinggi dengan bentuk modus getar vertical bending ketika dioperasikan.