Sistem struktur rangka baja pemikul momen merupakan salah satu sistem struktur yang sering dipilih sebagai sistem penahan gempa. Namun penerapan pemikul momen pada arah sumbu lemah kolom masih menjadi kendala. Hal ini dikarenakan belum tersedianya sambungan terprakualifikasi pada arah sumbu lemah dan masih menjadi topik yang masih perlu diteliti lebih lanjut. Di sisi lain, konstruksi di Indonesia sudah banyak yang menerapkan sambungan pemikul momen pada arah sumbu lemah kolom, salah satu yang paling sering ditemukan adalah jenis haunch stiffened endplate pada arah sumbu lemah kolom. Sehingga perlu penelitian lebih lanjut mengenai perilaku non-linear sambungan tersebut pada sumbu lemah kolom. Setelah dipahami perilaku sambungan tersebut, diusulkan solusi atas permasalahan yang ditemukan pada tipe sambungan sumbu lemah kolom tersebut.
Perilaku sambungan haunch stiffened endplate diamati dengan pembebanan monotonik dan siklik terhadap tiga variasi kolom dengan rasio kekuatan balok-kolom dan rasio kekompakan badan kolom berbeda-beda yang dianalisis dengan finite element. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan kolom yang memiliki rasio kekompakan badan kolom yang kecil dapat meningkatkan daktilitas dan kekuatan. Sedangkan rasio kekuatan balok-kolom pada sumbu lemah tidak terlalu berpengaruh terhadap daktilitas dan kekuatan. Secara umum seluruh sambungan haunch stiffened endplate pada sumbu lemah kolom menunjukkan keruntuhan akhir yang bersifat getas, sehingga penggunaannya kurang direkomendasikan.
Studi dilanjutkan dengan mengajukan perbaikan sambungan, dengan studi kasus sistem sambungan semi-rigid pada sumbu lemah dengan penampang tipikal di Indonesia. Pada solusi ini diterapkan RBS (Reduced Beam Section) pada balok yang dihubungkan dengan sumbu lemah kolom. Hasil analisis menunjukkan bahwa sambungan ini dapat memenuhi persyaratan untuk SMF (Special Moment Frame) tanpa adanya perilaku yang bersifat getas. Perlu dievaluasi lebih lanjut penggunaan RBS pada sumbu lemah terutama terkait elemen penyambungnya.