Molekul organik kompleks (COM) adalah molekul berbasis karbon yang mengandung atom berjumlah enam atau lebih, dan dianggap sebagai blok pembangun kehidupan. Beberapa COM seperti metanol (Fontani dkk. 2011), metil format & dimetil eter (Bisschop dkk. 2007) lebih berlimpah di daerah pembentukan bintang dengan massa yang lebih besar. Gas sekitar inti yang mengandung COM dipanaskan oleh radiasi protobintang pusat, yang menyebabkan desorpsi termal molekul berat dari mantel es dan permukaan debu, diikuti oleh reaksi fase gas yang mendorong kompleksitas kimia. Daerah pembentukan bintang masif (High-mass Star Forming Region/HMSFR) adalah daerah di mana bintang-bintang masif (?8M?) terbentuk, dan “masif” tidak mengacu pada ukuran dari daerahnya sendiri, melainkan massa bintang-bintang yang terbentuk di dalamnya. Dalam tugas akhir ini, penulis menggunakan data ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array) dan mengolahnya dengan CASA untuk mendeteksi dan mengidentifikasi berbagai molekul organik yang ada dalam HMSFR G24.78+0.08. ALMA mendeteksi spektral kontinum dan emisi garis dari objek yang diamati pada berbagai panjang gelombang milimeter/sub-milimeter. Data dianalisis menggunakan prosedur reduksi dan kalibrasi standar, dan berdasarkan spektrum yang dihasilkan, keberadaan garis emisi dari molekul target dapat diidentifikasi. Dari 16 spesies molekul yang dideteksi, terdapat 11 COM yang terkandung pada objek ini seperti metanol, sianoasetilen, metil format, dll. Selain itu, berbagai molekul bisa menjadi struktur tracer seperti 13CO yang menjadi outflow tracer dan HNCO yang menjadi hot core tracer.