digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Lingga Hanum
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Polarisasi merupakan fenomena fisik yang menggambarkan orientasi osilasi medan listrik pada gelombang cahaya. Salah satu jenis polarisasi adalah polarisasi linier yang terjadi ketika medan listrik berosilasi dalam satu bidang tetap sepanjang arah rambat cahaya. Dalam astronomi, pengamatan polarisasi berperan penting dalam mengungkap sifat fisik dan komposisi permukaan objek, termasuk Bulan. Penelitian ini memanfaatkan detektor CMOS Polarsens™ berbasis Polarization Filter Array (PFA) dari Sony yang mampu merekam intensitas polarisasi pada empat orientasi sudut secara simultan (0°, 45°, 90°, dan 135°). Detektor dipadukan dengan kamera monokrom The Imaging Source DZK-33UX250 (2448×2048 piksel; 3.45 ?m) dan teleskop Celestron 11” f/2.2 Rowe-Ackermann Schmidt Astrograph (RASA 11) V2, tanpa penggunaan filter tambahan. Tugas akhir ini bertujuan untuk menguji kemampuan Polarsens™ dalam pengamatan polarisasi objek astronomi, khususnya Bulan. Analisis dilakukan pada sudut fase Bulan ?109.6?, ?87.54?, ?76.8?, dan 54.4?. Citra mentah diproses melalui demosaicing yang menerapkan metode weighted bilinear interpolation. Intensitas tiap sudut polarisasi yang telah dipisahkan digunakan untuk menghitung parameter Stokes (I, Q, dan U) yang kemudian membentuk citra Angle of Linear Polarization (AoLP) dan Degree of Linear Polarization (DoLP). Hasil citra dibandingkan antara yang diperoleh dari kode adaptasi Venkatesulu dan Shaw (2024) dan perangkat lunak IC Capture. Nilai rata-rata DoLP cakram Bulan juga dibandingkan dengan hasil Venkatesulu dan Shaw (2024). Hasil menunjukkan kesesuaian dengan tren literatur, namun akurasi masih dapat ditingkatkan melalui kalibrasi polarimetrik penuh untuk memperhitungkan efek instrumental. Temuan ini mengindikasikan bahwa Polarsens™ memiliki potensi untuk pengamatan polarisasi astronomi di masa mendatang.