Tesis ini meneliti dampak rokok alternatif berkelanjutan terhadap valuasi PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP.JK), sebuah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia dan anak perusahaan dari Philip Morris International (PMI), yang secara aktif mengejar masa depan bebas asap rokok. Dengan meningkatnya kesadaran global akan risiko kesehatan yang terkait dengan rokok tradisional, terjadi pergeseran menuju produk tembakau alternatif yang dianggap kurang berbahaya. Studi ini mengevaluasi bagaimana pengenalan dan adopsi produk alternatif ini mempengaruhi valuasi pasar perusahaan.
Dengan menggunakan model valuasi komprehensif yang mengintegrasikan analisis keuangan, tren industri, dan potensi pertumbuhan pasar rokok alternatif, penelitian ini menerapkan analisis discounted cash flow (DCF) pada proyeksi 10 tahun FCFF HMSP. Evaluasi dilakukan di bawah tiga skenario berdasarkan tingkat penerimaan penjualan tembakau yang dipanaskan (HTU) baik di pasar domestik maupun internasional.
Dalam analisis skenario, harga saham yang diproyeksikan bervariasi secara signifikan tergantung pada tingkat penjualan HTU. Dalam skenario yang paling optimis (Skenario 3/mix pendapatan HTU 10%), harga saham menunjukkan potensi kenaikan yang substansial hingga 100% dengan nilai intrinsik sebesar Rp. 1.353. Harga pasar saham HMSP berada pada Rp. 675 per 1 Agustus 2024, yang mengindikasikan bahwa harga saham saat ini undervalued. Oleh karena itu, disarankan bagi investor untuk membeli saham HMSP pada harga saat ini. Berdasarkan wawasan ini, tesis ini merekomendasikan agar manajemen Sampoerna fokus pada percepatan adopsi produk alternatif, menghadapi tantangan regulasi secara proaktif, dan meningkatkan edukasi konsumen untuk memperkuat posisinya di pasar dalam lanskap yang terus berkembang ini.