Penerbangan global berkontribusi sebesar 2,4% dari emisi gas karbondioksida dan
diproyeksikan akan terus meningkat hingga 2050. Indonesia mempunyai potensi yang
besar dalam pemanfaatan minyak sawit sebagai sebagai solusi pengembangan bahan
bakar ramah lingkungan yang berkelanjutan. Terdapat 14,59 juta hektar perkebunan
kelapa sawit di Indonesia dan produksi Palm Kernel Oil (PKO) sebesar 9,024 juta ton
pada tahun 2021 Penelitian ini mengembangkan katalis berbasis logam untuk produksi
bahan bakar dirgantara berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF) dari minyak
nabati, khususnya Palm Kernel Oil (PKO). Proses konversi PKO menjadi SAF dilakukan
melalui hidrodeoksigenasi (HDO) dan hidroisomerisasi atau hidrocracking, dengan
katalis PdMo yang didukung oleh zeolit ZSM-5 dan beta zeolit sebagai penyangga.
Sintesis katalis dilakukan melalui metode impregnasi kering dan karakterisasi katalis
menggunakan teknik X-ray Diffraction (XRD), X-ray Fluorescence serta Temperature
Programmed Reduction (TPR) dan N2 phisiorption untuk menentukan sifat fisik,
komposisi dan sifat reduksinya. Uji reaksi dilakukan dalam reaktor batch pada suhu
320°C dan tekanan hidrogen 20 bar dengan durasi 4 jam untuk memaksimalkan
selektivitas hidrokarbon yang dihasilkan. Produk minyak hasil reaksi dianalisis dengan
kromatografi gas untuk memastikan komposisi hidrokarbon berada dalam rentang C10–
C14 yang sesuai untuk bahan bakar jet. Penelitian ini berfokus pada variasi penambahan
promotor Mo dan penentuan penyangga untuk meningkatkan konversi dan selektivitas
pada reaksi hidrodeoksigenasi. Penambahan promotor Mo dapat meningkatkan konversi
namun menurunkan selektivitas HDO. Di sisi lain, penggunaan penyanga ZSM-5 dengan
keasaman yang moderat akan mendukung aktivitas reaksi HDO.