digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem perkeretaapian memainkan peran penting dalam perekonomian global dan diakui sebagai moda transportasi paling aman dan ramah lingkungan. Lokomotif, sebagai salah satu aset utama dalam sistem perkeretaapian, menjadi penentu keandalan dan ketersediaan pelayanan perjalanan kereta api. Berdasarkan data kegagalan operasional dari Januari 2018 hingga Agustus 2023, keandalan rata-rata armada Lokomotif CC 205 tercatat sebesar 0,6942, yang memerlukan peningkatan. Tantangan utama pada sistem perawatan lokomotif saat ini adalah memaksimalkan keandalan sekaligus meminimalkan biaya perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi perawatan lokomotif yang optimal, dengan memaksimalkan keandalan sekaligus meminimalkan biaya perawatan, dengan tetap mempertahankan faktor ketersediaan dan keselamatan. Penelitian dilakukan dengan mengimplementasikan metode Reliability-Centered Maintenance II (RCM II) menggunakan teknik optimasi multiobjektif Genetic Algorithm (GA) dengan studi kasus sistem elektrikal Lokomotif CC 205. Penelitian ini melibatkan proses studi literatur, analisis data kegagalan operasional, implementasi metode RCM II dan teknik optimasi GA untuk memaksimalkan keandalan serta meminimalkan biaya perawatan, yang hasilnya dievaluasi dan dibandingkan dengan strategi perawatan aktual. Penelitian ini berhasil merumuskan strategi perawatan yang optimal untuk 28 komponen sistem elektrikal Lokomotif CC 205 yang tersusun seri dengan meningkatkan keandalan rata-rata setiap interval selama enam tahun menjadi 0,8199 dari sebelumnya sebesar 0,6942, dengan nilai keandalan terkecil sebesar 0,7730 pada interval ke-10 dari semula 0,3811 pada interval ke-24. Rekomendasi strategi perawatan yang dirumuskan juga berpotensi dapat menurunkan biaya perawatan sebesar 8%, dari Rp 12.761.589.078 menjadi Rp 11.705.612.436 per enam tahun untuk sistem elektrikal Lokomotif CC205, sekaligus mengurangi potensi kehilangan pendapatan sebesar 12,41%, dari Rp 47.166.328.125 menjadi Rp 41.311.015.625.