digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Elisa Murti Dewi Abstrak
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Risiko surrender merupakan risiko yang berkaitan dengan keputusan pemegang polis untuk mengakhiri polis asuransinya sebelum jatuh tempo atau sebelum peristiwa yang diasuransikan terjadi. Risiko surrender menjadi salah satu risiko yang dapat berpengaruh pada stabilitas keuangan perusahaan asuransi jiwa karena pemegang polis dapat memutuskan untuk surrender kapan saja dan perusahaan harus membayarkan sejumlah nilai tunai kepada pemegang polis. Hal ini menyebabkan ketidakpastian terkait waktu dan jumlah arus kas masa depan perusahaan. Penelitian ini mengusulkan dua model untuk menghitung penyesuaian risiko berdasarkan IFRS 17. Penyesuaian risiko merupakan salah satu komponen pengukuran liabilitas dalam IFRS 17 yang mencerminkan kompensasi yang diperlukan perusahaan asuransi untuk menanggung ketidakpastian yang timbul dari risiko non-keuangan, salah satunya yaitu risiko surrender. IFRS 17 tidak menetapkan secara spesifik metode tertentu yang digunakan untuk menghitung penyesuaian risiko, sehingga hal ini menjadi salah satu tantangan utama bagi perusahaan asuransi dalam mengimplementasikan IFRS 17. Model yang diusulkan, yaitu model lognormal dan model sticky, digunakan untuk memodelkan arus kas masa depan perusahaan dengan mempertimbangkan surrender. Selanjutnya, metode yang digunakan untuk menghitung penyesuaian risiko yaitu VaR dan TVaR. Berdasarkan hasil simulasi, diperoleh bahwa model lognormal memberikan hasil RA yang lebih stabil daripada model sticky dan metode TVaR memberikan hasil yang lebih konservatif daripada metode VaR. Penelitian ini juga menawarkan formula model yang praktis bagi perusahaan asuransi jiwa untuk menentukan penyesuaian risiko arus kas dengan risiko surrender tanpa melalui proses simulasi yang membutuhkan waktu lebih lama.