digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri kecantikan di Indonesia berkembang pesat dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 9% pada tahun 2026, sebagian besar didorong oleh meningkatnya permintaan akan produk kecantikan. Pergeseran belanja ini terjadi terutama karena bangkitnya Generasi Z sebagai kelompok konsumen yang signifikan dimana mereka berubah secara positif menuju gerakan ramah lingkungan. Dari pengetahuan tersebut menimbulkan pertanyaan; Bagaimana kemasan isi ulang pada produk kecantikan berpengaruh positif terhadap niat beli konsumen Generasi Z Indonesia di industri kecantikan?, Bagaimana kemasan produk kecantikan berbahan ramah lingkungan (biodegradable, plastik daur ulang, kertas) berpengaruh positif terhadap niat beli Generasi Indonesia Konsumen Z di industri kecantikan?, Bagaimana perusahaan yang menerapkan transparansi bahan produk berpengaruh positif terhadap niat beli konsumen Generasi Z Indonesia di industri kecantikan?, Bagaimana praktik ramah lingkungan di perusahaan kecantikan berpengaruh positif terhadap niat beli konsumen Generasi Z Indonesia di industri kecantikan?. Penelitian ini bertujuan sebagai panduan untuk membantu memanfaatkan perusahaan kecantikan di kalangan konsumen Generasi Z Indonesia. Penelitian ini akan membantu menjawab hal-hal berikut melalui penelitian data kuantitatif berdasarkan pengumpulan data primer dan sekunder. Temuan yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Generasi Z Indonesia menghargai keberlanjutan karena niat membeli mereka dipengaruhi secara signifikan oleh praktik ramah lingkungan yang dilakukan perusahaan. Studi ini menyoroti empat contoh utama ESP seperti kemasan ramah lingkungan, kemasan isi ulang, transparansi bahan produk, dan praktik bisnis berkelanjutan secara keseluruhan, yang mempengaruhi niat beli Generasi Z Indonesia, kecuali kemasan isi ulang. Faktor lingkungan yang terkait dengan niat membeli sangat penting dalam rencana organisasi masa depan dan tujuan bisnis perusahaan dalam menentukan solusi praktis yang harus diambil. Keanekaragaman demografis seperti lokasi geografis, kelompok usia spesifik hanya Generasi Z, industri yang diselidiki merupakan keterbatasan penelitian ini, diikuti oleh penggunaan metode kuantitatif saja. Dalam beberapa hal, keterbatasan ini dapat membatasi pengumpulan perspektif konsumen.