Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT X merupakan perusahaan produsen alat berat konstruksi dan pertambangan di Indonesia.
Meskipun perusahaan telah melakukan analisis kecelakaan, penilaian risiko, dan promosi
budaya keselamatan, PT X masih menghadapi masalah kecelakaan kerja. Pada tahun 2023,
pekerjaan melting mengalami dua kecelakaan kerja. Oleh karena itu, diperlukan
implementasi kerangka kerja dan pendekatan manajemen keselamatan lain yang lebih efektif
dalam mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja. Dengan menggunakan pendekatan Safety-
II, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk deviasi pekerjaan aktual
(work as done) terhadap pekerjaan ideal yang diharapkan perusahaan (work-as-imagined),
menganalisis faktor penyebab deviasi tersebut, serta merancang rekomendasi untuk
perusahaan sehingga deviasi tidak berdampak negatif terhadap keselamatan pekerja.
Penelitian ini dilakukan dengan memahami perbedaan antara work-as-imagined (WAI) dan
work-as-done (WAD) melalui observasi dan wawancara terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan aktual. Kemudian, evaluasi deviasi WAD terhadap WAI dilakukan dengan
menganalisis bentuk-bentuk deviasi, mengidentifikasi dampak dan menilai tingkat
keparahan (severity) pada deviasi yang terjadi, mengevaluasi penyebab deviasi, hingga
merekapitulasi penyebab deviasi. Kemudian dilakukan perancangan rekomendasi untuk
perusahaan berupa sistem yang toleran terhadap deviasi (deviation-tolerant system) dan
penghalang keselamatan (safety barrier) untuk mencegah deviasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk deviasi WAD terhadap WAI yang
ditemukan mencakup 7,5% tindakan tidak dilakukan, 5,2% tindakan dilakukan tidak sesuai
urutan, dan 27,0% tindakan dilakukan tidak sesuai prosedur. Selain itu, pekerja juga
melakukan 26 tindakan tambahan di luar prosedur. Faktor yang dapat menyebabkan deviasi
WAD terhadap WAI dibagi menjadi lima kelompok faktor, yaitu faktor lingkungan,
organisasi, pekerjaan, individu, dan kelompok. Kemudian, dirancang sistem interlock dan
sistem barrier untuk tiga deviasi berisiko yang paling sering terjadi sebagai. Hasil penelitian
ini direkomendasikan kepada manajemen perusahaan sebagai dasar perbaikan untuk
meningkatkan keselamatan dan kesehatan pekerja di PT X.