Fenomena kepadatan penduduk di Kota Bandung telah menjadi isu penting yang harus diselesaikan. Pertumbuhan cepat perkotaan ditambah meningkatnya urbanisasi menjadi penyebab terjadinya fenomena tersebut. Secara umum, setiap peningkatan jumlah penduduk akan disertai dengan tuntutan pertambahan akan tempat tinggal. Namun, hal tersebut sulit terealisasi karena semakin sempitnya lahan yang menyebabkan timbulnya permukiman kumuh. Oleh karena itu, United Nations menekankan beberapa poin Sustainable Development Goals dengan tujuan mewujudkan kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Salah satu caranya adalah dengan menyediakan hunian bertingkat. Pembangunan hunian bertingkat sebaiknya disesuaikan dengan kondisi meminimalisir biaya konstruksi, fleksibilitas material bongkar pasang, serta penggunaan material lokal berbasis ekonomi dan estetika. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah merancang apartemen melalui pendekatan metode konstruksi cepat PPVC menggunakan material kayu. Upaya ini dilakukan untuk mengatasi kepadatan penduduk secara arsitektural dan menghindari dampak negatif terhadap lingkungan.
Apartemen merupakan tipe hunian bertingkat yang lazim ditemukan di Kota Bandung. Akan tetapi, hampir seluruh apartemen masih menggunakan metode konstruksi konvensional yang menghabiskan waktu dan material konstruksi. Oleh karena itu, metode konstruksi cepat PPVC dapat diterapkan karena prosesnya yang lebih mudah, fleksibel, dan dapat dibongkar pasang dengan penggunaan material kayu yang ringan. Sehingga, metode konstruksi cepat berbasis pada material alam dapat berkonstribusi pada konstruksi dan pembangunan di Kota Bandung.