Garis pantai di Indonesia banyak ditumbuhi oleh hutan mangrove dan hutan ini juga
berfungsi sebagai penahan garis pantai dari abrasi dan erosi. Hutan mangrove yang
telah mengalami kerusakan tidak dapat melakukan regenerasi dengan sendirinya
dan salah satu metode yang dapat digunakan untuk membantu regenerasi hutan
mangrove yaitu dengan membangun pemecah gelombang untuk melindungi hutan
mangrove dari gelombang yang dapat merusak tanaman mangrove muda.
Salah satu jenis pemecah gelombang yang bersifat sementara yang dapat dibangun
yaitu pemecah gelombang yang terbuat dari tiang bambu. Pemecah gelombang
tiang bambu yang dikombinasikan dengan budidaya kerang hijau memiliki nilai
tambah karena hasil budidaya dapat dijual untuk menambah pendapatan masyarakat
di sekitar hutan mangrove. Analisis perhitungan nilai keekonomian disertai dengan
project stakeholder management dan project risk management dapat menjadi
langkah untuk menjamin kelangsungan metode ini di masyarakat.
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa menjadikan pemecah gelombang tiang
bambu dan budidaya Kerang Hijau memiliki nilai keekonomian yang baik. Dari
analisis keekonomian diperoleh nilai IRR sebesar 9,22%. Dari aspek project risk
management diperoleh hasil bahwa infrastruktur ini aman untuk dikerjakan. Semua
risiko negatif (threat) dapat didefinisikan dan disusun langkah mitigasinya. Dari
analisis project stakeholder mangement diperoleh sebuah stakeholder engagement
plan yang diharapkan dapat mengakomodasi stakeholder dengan baik.