digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Ramadhani
PUBLIC Irwan Sofiyan

Garis pantai di Indonesia banyak ditumbuhi oleh hutan mangrove dan hutan ini juga berfungsi sebagai penahan garis pantai dari abrasi dan erosi. Hutan mangrove yang telah mengalami kerusakan tidak dapat melakukan regenerasi dengan sendirinya dan salah satu metode yang dapat digunakan untuk membantu regenerasi hutan mangrove yaitu dengan membangun pemecah gelombang untuk melindungi hutan mangrove dari gelombang yang dapat merusak tanaman mangrove muda. Salah satu jenis pemecah gelombang yang bersifat sementara yang dapat dibangun yaitu pemecah gelombang yang terbuat dari tiang bambu. Pemecah gelombang tiang bambu yang dikombinasikan dengan budidaya kerang hijau memiliki nilai tambah karena hasil budidaya dapat dijual untuk menambah pendapatan masyarakat di sekitar hutan mangrove. Analisis perhitungan nilai keekonomian disertai dengan project stakeholder management dan project risk management dapat menjadi langkah untuk menjamin kelangsungan metode ini di masyarakat. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa menjadikan pemecah gelombang tiang bambu dan budidaya Kerang Hijau memiliki nilai keekonomian yang baik. Dari analisis keekonomian diperoleh nilai IRR sebesar 9,22%. Dari aspek project risk management diperoleh hasil bahwa infrastruktur ini aman untuk dikerjakan. Semua risiko negatif (threat) dapat didefinisikan dan disusun langkah mitigasinya. Dari analisis project stakeholder mangement diperoleh sebuah stakeholder engagement plan yang diharapkan dapat mengakomodasi stakeholder dengan baik.