digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Aldi Maulana
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur

Pulau Bengkalis merupakan salah satu kabupaten yang wilayahnya berada di timur Pulau Sumatra. Pulau yang berhadapan langsung dengan Selat Melaka ini memiliki luas 938,40 km2 dengan jenis tanah gambut. pulau yang terletak pada lautan terbuka ini merupakan pulau yang sangat rawan mengalami abrasi, selaian abrasi ekosistem mangrove tidak mampu berkembang. Dalam permasalahan ini perlu adanya strategi, tindakan dan arahan untuk menyelesaikan sebab dan akibat yang timbul secara signifikan terhadap abrasi pantai setiap tahunnya, Dengan perancangan yang ekologis, waterfront revitalization menjadi indikator dan solusi dalam pembentukan ruang yang bersifat ekologi yang memanfaatkan tepi air dengan memperhatikan kelesratian dan mengimbangi ekosistem yang ada di sekitar tapak perancangan, selain mengatasi fenomena tersebut, perancangan ini juga dilakukan untuk mendorong perekonomian masyarakat dengan menjadikannya sebagai kawasan ekowisata. Perancangan ini dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan ruang tepi laut pantai Raja Kecik Desa Muntai Barat sesuai dengan potensi dan permasalahan. Untuk itu dalam perancangan ini dilakukan dengan Pengumpulan data menggunakan metode LaGro (2007) berdasarkan atribut fisik, atribut biologi, dan atribut budaya, yang keluarannya akan dianalisis dengan memperlihatkan potensi kendala yang menghasilkan kriteria perancangan sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar Pantai Rajak Kecik Desa Muntai Barat, setelah itu direspon dengan pendekatan Waterfront Revitalization dan ekowisata untuk mengetahui indikator apa saja yang akan diterapkan pada perancangan. Dengan itu pada eksisting, pengeluaran perancangan terdapat 8 zona, setiap zona mengarahkan secara langsung dalam pemulihan hutan mangrove. dalam upaya penyediaan ruang, terdapat tida aspek dalam perancangan yaitu aspek lingkungan dimana perancangan memfokuskan pada pemulihan hutan mangrove, aspek sosial menyediakan fasilitas rekreasi pantai, dan aspek ekonomi memperluas retensi terhadap perluasan bisnis, dengan Penataan Pembangunan cottatge, menciptakan kesan mangroveku tempat bersandarku.