Perkembangan pesat Internet of Things (IoT) telah mendorong kebutuhan akan antena yang
fleksibel, ringan, dan wearable, yang dapat menyesuaikan dengan kontur tubuh manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan antena berbasis tekstil yang dapat diintegrasikan
ke dalam pakaian, yang dirancang untuk pengukuran emisi radiasi dan aplikasi IoT. Dalam
penelitian ini, dua teknik fabrikasi diusulkan, yaitu teknik bordir dan teknik coating. Antena patch
persegi dibuat menggunakan teknik bordir, sementara antena patch persegi dan antena disc-shaped
array direalisasikan menggunakan teknik coating. Antena yang dikembangkan beroperasi pada
frekuensi pita ISM 2,4 GHz dan 5,8 GHz untuk aplikasi IoT. Desain, simulasi, fabrikasi,
pengukuran, dan implementasi antena tekstil mempertimbangkan konfigurasi antena datar maupun
saat diberi efek kelengkungan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa antena tekstil yang dibuat
menggunakan teknik bordir memiliki fleksibilitas yang baik tetapi kinerja radiasi yang sedikit
lebih rendah dibandingkan dengan antena yang dibuat dengan teknik coating. Lebih lanjut, antena
tekstil yang dihasilkan dengan teknik bordir menunjukkan kinerja yang sebanding dengan antena
konvensional dalam pengujian data rate, dengan keunggulan tambahan dalam hal fleksibilitas dan
kenyamanan pengguna. Selain itu, penelitian tesis ini juga membandingkan hasil implementasi
dengan antena konvensional yang sudah banyak digunakan dan studi terkait lainnya. Antena tekstil
yang diusulkan tidak hanya memenuhi persyaratan teknis yang diperlukan tetapi juga memperluas
potensi aplikasi IoT, terutama dalam pengembangan perangkat pintar yang lebih ramah pengguna
dan nyaman. Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa antena tekstil yang diusulkan dengan
menggunakan teknik bordir dan coating dapat menjadi alternatif yang efektif dan efisien
dibandingkan dengan antena konvensional untuk pengukuran emisi radiasi dan aplikasi IoT.