digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Aufa Alghifarri
PUBLIC Open In Flip Book Rita Nurainni, S.I.Pus

Simulasi arus di perairan utara Belitung perlu dikaji untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas air laut. Hal ini dikarenakan terdapat banyak pertambangan timah di Pulau Belitung yang aktivitasnya dapat mengalirkan limbah ke laut, sehingga berdampak pada kualitas air laut. Simulasi arus laut di perairan Belitung Utara dilakukan sepanjang tahun 2022 dengan menggunakan model Delft3D dengan input data batimetri yang diunduh dari BATNAS dengan resolusi 6” atau setara dengan ±180 meter, pasang surut didapatkan dari Tidal Model Driver yang diaplikasikan pada syarat terbuka pada bagian barat, timur, dan utara (skenario 1). Selain itu, input data angin diambil dari European Center for Medium Rang Forecast (ECMWF) dengan resolusi spasial sebesar 1/4° dan memiliki resolusi temporal 3 jam (skenario 2). Hasil simulasi ditemukan bahwa pada skenario pasang surut + angin pada musim timur saat kondisi purnama terlihat kenaikan kecepatan tertinggi dari 0,105 m/s menjadi 0,120 m/s, kemudian pada skenario pasang surut + angin pada musim barat saat kondisi purnama terlihat penurunan kecepatan tertinggi dari 0,095 m/s menjadi 0,085 m/s. Secara umum pola arus menuju pasang dan menuju surut pada saat purnama dan perbani pada kedua skenario menunjukkan pola arus yang sama yakni dari arah timur menuju ke arah barat untuk menuju pasang, dan dari arah barat menuju arah timur untuk menuju surut. Pengaruh angin terlihat cukup berpengaruh terhadap magnitudo arus permukaan pada saat musim barat dan musim timur karena magnitudo angin yang cukup besar yakni sebesar 3,5-5,5 m/s pada saat musim barat dan sebesar 3-5 m/s pada musim timur, sedangkan pada musim peralihan 1 dan musim peralihan 2 pengaruh angin terlihat sangat kecil terhadap magnitudo arus permukaan akibat magnitudo angin yang kecil yakni sebesar 0,7-1,5 m/s untuk musim peralihan 1 dan sebesar 1,2-1,8 m/s pada musim peralihan 2.