digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penyakit gagal ginjal terbagi menjadi dua berdasarkan durasi penyakit dan laju perparahan penyakitnya, yakni gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Daun kemangi (Ocimum americanum L.) telah dibuktikan memiliki efek nefroprotektif melalui penelitian secara in vivo. Namun demikian, formulasi nanoemulsi selanjutnya dikembangkan untuk meningkatkan efek nefroprotektif dari ekstrak daun kemangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas nefroprotektif pada nanoemulsi ekstrak daun kemangi yang diujikan secara in vivo pada model tikus gagal ginjal. Tikus jantan galur Wistar diinduksi gagal ginjal menggunakan gentamisin dan piroksikam selama 21 hari. Gentamisin diberikan dalam dosis 100 mg/kg BB/hari pada hari pertama hingga ketujuh diikuti dengan pemberian dalam dosis 50 mg/kg BB/hari pada hari kedelapan hingga ke-21. Piroksikam diberikan dalam dosis 3,6 mg/kg BB/hari pada hari pertama hingga ke-21. Nanoemulsi ekstrak daun kemangi tanpa sakarida (NTS), nanoemulsi ekstrak daun kemangi dengan sakarida (NS), basis nanoemulsi tanpa ekstrak (BN), ekstrak daun kemangi dalam etanol 60%-asam sitrat (Et60AS) dan ekstrak daun kemangi dalam etanol 96% (Et96) diberikan pada hari kedelapan hingga ke-21. Pengukuran parameter fungsi ginjal dilakukan melalui kadar urea, kreatinin, urinalisis, dan pengamatan histopatologi glomerulus dan tubulus ginjal. Selain itu diukur juga kadar AST, ALT, dan pengamatan histopatologi hati. Berdasarkan analisis statistik, terjadi penurunan kadar urea, kreatinin, AST, dan ALT pada kelompok NTS, NS, Et60AS, dan Et96 yang berbeda signifikan terhadap kontrol sakit (p <0,05) dan rata-rata kadar terkecil dicapai oleh kelompok NS. Berdasarkan hasil urinalisis, kelompok NTS, NS, Et60AS dan Et96 memiliki nilai yang paling mendekati kontrol normal. Secara histopatologi, teramati adanya perbaikan pada tubulus ginjal dan glomerulus terutama pada kelompok NTS dan NS. Disimpulkan bahwa nanoemulsi ekstrak daun kemangi memiliki aktivitas nefroprotektif.