digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Metabolisme tubuh manusia menghasilkan berbagai cairan yang mengandung senyawa penting seperti glukosa, asam urat (UA), dopamin (DA), dan asam askorbat (AA). Senyawa-senyawa ini berperan dalam aktivitas metabolik dan dapat digunakan untuk pencegahan serta pengobatan berbagai penyakit. Selain itu, kadar obat contohnya paracetamol/acetaminophen (AC) dalam tubuh juga dapat menjadi tanda apakah organ tubuh seperti hati dan ginjal bereperan dengan baik. Deteksi simultan senyawa-senyawa tersebut sangat penting untuk investigasi klinis dan biologis. Biosensor elektrokimia berbasis elektroda karbon cetak layar (SPCE) merupakan pilihan utama dalam deteksi analit karena portabilitas, sensitivitas tinggi, dan respons cepat. Namun, SPCE sering menghadapi tantangan berupa sinyal lemah dan transfer muatan yang buruk. Untuk mengatasi masalah ini, modifikasi dengan graphene quantum dots (GQDs) telah dilakukan. Pada tugas akhir ini mengembangkan biosensor elektrokimia berbasis SPCE yang dimodifikasi oleh GQDs untuk deteksi multi-analit. Hasil sintesis GQDs menunjukkan ukuran rata-rata 3,21 nm dengan konsentrasi karbon 64,7% dan oksigen 35,3%. Kinerja SPCE/GQDs@Nafion pada AC memiliki rentang linear 0-2000 ?M, LoD 0,378 ?M, dan LoQ 1,15 ?M. AA memiliki rentang linear 0-2000 ?M, LoD 3,968 ?M, dan LoQ 12,025 ?M. UA memiliki rentang linear 0-2000 ?M, LoD 2,546 ?M, dan LoQ 7,716 ?M. DA memiliki rentang linear 0-50 ?M, LoD 0,298 ?M, dan LoQ 0,905 ?M, sedangkan glukosa tidak terdeteksi. Pengujian multi-analit menunjukkan adanya interferensi sinyal arus puncak antara analit yang mempengaruhi nilai plot kalibrasi, mengurangi kinerja biosensor dalam mendeteksi analit secara simultan. SPCE/GQDs@Nafion dapat digunakan untuk mendeteksi AA, UA, dan AC pada semua sampel cairan tubuh, namun hanya dapat mendeteksi DA pada sampel urin. Penelitian ini menunjukkan bahwa modifikasi SPCE dengan GQDs meningkatkan kinerja biosensor elektrokimia untuk deteksi multi-analit, namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengatasi interferensi sinyal pada pengujian multi-analit.