digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian global, dengan infark miokard akut (AMI) sebagai salah satu penyebab utamanya. Diagnosis dini menjadi kunci penting dalam menurunkan angka mortalitas dengan biomarker cardiac troponin I (cTnI) kini telah menjadi standar emas dalam mendeteksi AMI karena spesifisitasnya yang tinggi terhadap jaringan miokard. Namun, metode konvensional seperti ELISA masih memiliki keterbatasan, khususnya dari sisi waktu analisis yang lama, ketergantungan pada laboratorium, serta kurang mendukung pengujian berbasis Point-of-Care Testing (POCT). Untuk itu, diperlukan suatu pendekatan alternatif yang cepat, portabel, dan memiliki sensitivitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sensor elektrokimia berbasis Screen-Printed Carbon Electrode (SPCE) dengan pendekatan non-enzimatik sebagai alat deteksi biomarker cTnI. Pengembangan dilakukan melalui serangkaian proses modifikasi permukaan elektroda dengan menggunakan material Graphene Oxide (GO) dan linker berbasis Pyr-NHS, serta imobilisasi antibodi spesifik terhadap troponin I. Pengujian dilakukan terhadap variasi konsentrasi probe redox K?[Fe(CN)?], variasi scan rate, sampel antigen troponin I dengan variasi konsentrasi, serta terhadap variasi konsentrasi material. Analisis sinyal elektroda menunjukkan bahwa modifikasi dengan GOk dan Pyr- NHS secara signifikan meningkatkan sensitivitas sensor, ditunjukkan oleh penurunan arus puncak yang sebanding dengan peningkatan konsentrasi antigen. Hal ini mengindikasikan keberhasilan imobilisasi biomolekul dan peningkatan resistansi transfer elektron akibat pembentukan kompleks imun antigen antibodi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa performa terbaik diperoleh dengan kombinasi GOk 5 mg/mL, Nafion 1:100, dan antibodi Abcam. Sensor yang dikembangkan memiliki akurasi tertinggi yaitu, 100% menggunakan GOk 5 mg/mL dibandingkan konsentrasi lain.